MOBITEKNO – Lintasarta sebagai ICT Total Solution Company rupanya tak hanya mengejar bisnis semata. Perusahaan ini juga berkomitmen untuk ikut mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air. Kali ini, Lintasarta bersama dengan PT Bank Bukopin, Tbk membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)+ Digital Entrepreneur dan ICT Darus Sa'adah yang berlokasi Sentul Bogor. Sekolah-sekolah ini merupakan bagian Pesantren Darus Sa'adah binaan Yayasan Baitul Maal Karyawan Bank Bukopin.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Lintasarta dengan Bank Bukopin ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Lintasarta Arya Damar dan Direktur Utama Bank Bukopin Glen Grenaldi pada Jumat (31/03/2017) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kerjasama antara dua perusahaan dari penyedia solusi ICT (Information & Communication Technology) dengan industri perbankan ini, antara lain bertujuan membekali siswa atau santri agar memiliki kemampuan plus, terutama bidang ICT dan entrepreneurship (kewirausahaan). Para pelajar ini diharapkan bisa memiliki ketrampilan plus yang bisa diandalkan untuk memasuki dunia kerja maupun menjadi usahawan bsetelah mereka lulus.
"Seperti yang kita lihat, saat ini eranya sudah serba digital. Dari perangkat hanphone yang ada di genggaman tangan, orang bisa melakukan banyak hal. Menjalankan bisnis dan keperluan lainnya. Ke depan, saya yakin tren digital ini bakal terus berkembang. Karena itu, siswa dan santri perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan plus, terutama terkait bidang ICT agar nantinya mereka menjadi SDM yang siap bersaing,” ujar Direktur Utama Lintasarta, Arya Damar saat memberikan sambutan pada acara penandatangan MoU tersebut di Bogor, Jumat ( 31/03/2017) “Dari sisi lapangan kerja maupun bisnis, saya yakin prospek bidang ICT dan digital ini juga makin terbuka luas, termasuk menjadi start up bisnis digital. Bahkan kami juga siap menampung para lulusan SMK ini untuk bekerja di Lintasarta Grup, “ tamhbah Arya
Menurut Arya, Era digital selain membawa persaingan yang makin ketat, di satu sisi juga mendorong muncul perusahaan startup (bisnis rintisan) yang dalam waktu singkat bisa melejit dan dapat mengambil pasar para pemain lama.
"Kita bisa lihat fenomena layanan transportasi on line seperti layanan ojek online serta bisnis-bisnis lain yang terus bermunculan di era teknologi digital ini. Ke depan, tren seperti ini masih akan terus berkembang. Mau tidak mau, para pelaku usaha juga harus segara melakukan langkah strategis untuk menghadapi perubahan yang dapat berdampak pada bisnis mereka. Ini artinya, kebutuhan dari sisi SDM yang memiliki kemampuan ICT ini juga akan terus meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Bukopin Glen Grenaldi dalam sambutannya menyatakan, melalui penandatanganan MoU ini, Bank Bukopin melalui Yayasan Baitul Maal Karyawan Bank Bukopin bertekad untuk menghasilkan SDM, khususnya dari para siswa SMK+ Darus Sa'adah-Sentul Bogor, agar memiliki kemampuan yang bisa diandalkan sebagai bekal memasuki dunia kerja maupun menjadi wirausahawan, termasuk sebagai digital entrepreneur.
“Dengan adanya MoU ini, nantinya para siswa akan mendapat bantuan pelatihan dan bisa melakukan praktik kerja secara langsung di Lintasarta. Makanya di pesantren ini, kami sengaja memberi warna yang berbeda dengan memberikan kemampuan tambahan, khususnya bidang ICT dan entrepreneur," ujar Glen pada kesempatan yang sama.
Dengan kemampuan tambahan ini, lulusan SMK + Darus Sa,adah diharapkan menjadi SDM yang memiliki keahlian tertentu, utamanya bidang ICT yang dibutuhkan industri dan kemampuan menjadi digital enterpreuneur.
Pondok Pesantren Darus Sa'adah merupakan pesantren yang membina anak-anak yatim/ piatu dan dhu'afa yang kelola dan dibina oleh Yayasan Baitul Maal Karyawan Bank Bukopin.
"Saya kira anak yatim, piatu, anak-anak kaum duafa, juga berhak meraih masa depan yang lebih baik. Impian kami, dari lembaga pendidikan ini ke depan bisa lahir SDM dan tenaga ahli ICT yang bisa diandalkan, maupun menjadi wirausahawan yang sukses," ungkap Glen berharap.
SMK+ Darus Sa’adah ini dalam program pendidikannya sangat mengutamakan penguasaan ketrampilan bidang ICT yang dapat diterapkan di berbagai sektor industri. Dengan demikian, mereka bisa langsung mempraktekan ketrampilannya di lapangan saat diterima bekerja di sebuah perusahaan. Oleh karenanya untuk mendukung hal tersebut, Lintasarta menghadirkan tenaga ahlinya di sekolah tersebut. Namun, tidak hanya penyediaan tenaga ahli, Lintasarta juga sekaligus menghadirkan berbagai perangkat teknologi nya yang dimiliki untuk menjadi penunjang pembelajaran sekolah tersebut.
Tags: Bank Bukopin, ICT, Lintasarta, Sekolah Menengah Kejuruan Plus, SMK