August 31, 2016

Manfaatkan Sensor Accelerometer dan Gyroscope Smartphone, Peneliti Kembangkan Aplikasi Pencegah Stroke

Penulis: Abdillah
Manfaatkan Sensor Accelerometer dan Gyroscope Smartphone, Peneliti Kembangkan Aplikasi Pencegah Stroke  

MOBITEKNO – Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat di semua bidang, termasuk di dunia kesehatan. Setelah maraknya inovasi deteksi kebugaran tubuh (fitness app), kini muncul sebuah terobosan lainnya yang bertujuan mendeteksi dan mencegah terjadinya stroke.

Peneliti dari Technology Research Centre (TRC), University of Turku, Finlandia, telah mengembangkan metode berbasis smartphone untuk mendeteksi atrial fibrillation (AF) menggunakan algoritma khusus. Atrial fibrillation (AF) merupakan bentuk gangguan detak jantung yang sering disebut aritmia (ketidakteraturan denyut jantung) pada manusia.

AF atau aritma seringkali disebut sebagai awal dari terjadinya serangan stroke yang berbahaya, bahkan berakibat fatal. Gejalanya sulit di diagnosis karena sering terjadi dalam waktu singkat dan berakhir sebelum penderita memekriksanya di rumah sakit.

Pada penelitian baru-baru ini, peneliti mencoba menempatkan sebuah smartphone pada dada pasien yang mengidap gejala aritma tersebut dalam posisi berbaring. Peneliti memanfaatkan fitur accelerometer dan giroskop yang ada di smartphone untuk mendeteksi anomali detak jantung (terlalu cepat atau lambat) yang menjadi indikasi adanya gangguan AF.

Tero Koivisto, yang mengepalai penelitian ini menyatakan, “Kami mengukur gerakan yang sebenarnya dari jantung melalui accelerometer dan giroskop yang sudah di-install di smartphone. Tidak ada hardware tambahan yang diperlukan dan konsumen hanya perlu meng-install aplikasi khusus yang sudah dilengkapi dengan algoritma yang kami kembangkan."

Percobaan penelitian yang terdiri dari 16 pasien AF dan 20 pasien dengan kondisi sehat, menunjukkan bahwa aplikasi smartphone yang mereka kembangkan mampu mendeteksi gejala AF dengan baik. Metode atrium ini diklaim mampu mendeteksi 95 persen gangguan AF yang semua kasus AF.

Kedepannya, tim peneliti berharap dokter dan pasien akan mengadopsi teknologi ini dan menggunakannya sebagai cara yang terjangkau untuk memantau gangguan AF. Mereka juga menganggap teknologi cloud bisa dipakai lebih jauh untuk menyimpan berbagai data diagnosis pasien sehingga bermanfaat untuk menganalisis populasi dari kasus AF.

 

Tags: , , , , ,


COMMENTS