August 27, 2016

Antar Pizza dengan Drone Sudah Tiba. Apa Saja Kendalanya?

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Antar Pizza dengan Drone Sudah Tiba. Apa Saja Kendalanya?  

MOBITEKNO – Konsumen di Indonesia saat ini sedang getol-getolnya menggunakan layanan online pemesanan jasa dan barang dari smartphone. Entah itu layanan seperti GO-JEK, Grab, dan Uber, atau memesan barang dari beragam jenis e-commerce.

Faktor kemudahan, kenyamanan, dan efisiensi menjadi salah satu alasan layanan seperti ini bakal tumbuh lebih subur di masa mendatang. Faktor-fakto inilah pulalah yang menjadi alasan Domino’s Pizza, jaringan restoran dan pengantara (delivery) Pizza dari AS mencoba merintis layanan antar Pizza-nya dengan menggunakan jasa drone (pesawat tanpa awak/nirawak).

Bermitra dengan Flirtey, startup pengiriman barang dengan drone, Domino’s Pizza cabang Selandia Baru merintis pengiriman Pizza langsung ke pembeli dengan kurir drone. Domino’s Pizza mengklaim ini merupakan jasa delivery Pizza secara komersial yang pertama kali digelar di dunia.

Pengiriman Pizza oleh drone bukanlah yang pertama kali dilakukan Domino’s Pizza. Sebelumnya mereka pun sudah melakukannya di Inggris dan Yunani walau hanya sebatas promosi dan bukan layanan komersial.

Pemerintah Selandia Baru mendapat pujian tersendiri dari Matt Sweeny, CEO Flirtey yang mengatakan, “Selandia Baru memiliki regulasi penerbangan yang sangat progresif (forward thinking) di dunia”. Di negara asal Flirtey sendiri, AS, sedang bersiap menyambut regulasi penerbangan baru bulan ini yang salah satunya berisi aturan penerbangan drone.

Sebelumnya, Flirtey juga telah melakukan pengujian pengiriman paket makanan (bekerjasama dengan 7-Eleven) dan obat-obatan ke rumah sakit di negara AS. Belum diketahui, apakah dengan keluarnya regulasi penerbangan AS baru nanti juga bisa dipatuhi berbagai drone milik Flirtey.

Pasar drone di masa mendatang sangatlah besar, terutama sebagai pengganti jasa kurir oleh manusia. Namun, dampak penerapan drone yang begitu luas ke segala aspek kehidupan membuat penerapan drone untuk aktivitas jasa komersial tampaknya masih membutuhkan pengkajian lama dari berbagai pihak.

Salah satu pihak yang telah menerapkan jasa delivery dengan kurir drone adalah e-commerce Amazon. Layanan Prime Air-nya, demikain disebut, sudah dirintis Amazon sejak 2013. Sayangnya Prime Air kurang mendapat sambutan positif, baik masyarakat dan pemerintah karena berbagai alasan.

Pengiriman menggunakan jasa drone memang menggoda pihak bisnis, seperti pelaku e-commerce karena berbagai manfaat, seperti faktor efisiensi sumber daya dan lain-lain. Penerapan drone mengantikan kurir manusia bisa dianalogikan seperti fenomena robot menggantikan buruh di pabrik. Dengan kata lain, selain dampak positif, ada pula sederet kendala dan dampak negatifnya, termasuk dampak sosial.

Berbagai kendala lainnya bisa disebutkan disini, seperti faktor keamanan dari masing-masing pihak (termasuk orang lain), belum dapat mengantar barang berat, teknologi autonomous flying (collision avoidance) yang masih belum matang, regulasi yang belum jelas/pasti, jarak tempuh yang terbatas, dan sejumlah kendala lainya.

Adapun drone Flirtey terbuat dari bahan serat karbon, aluminium, dan komponen cetak 3D lainnya. Flirtey merancang drone agar berbobot ringan dan memiliki kemampuan autonomous flying (dalam batasan tertentu). Dengan bantuan software khusus dan GPS, pizza atau kargo lainnya diturunkan ke tanah dengan bantuan tali khusus. Apabila baterai mulai habis atau tidak mendapat sinyal GPS, drone secara otomotasi akan membatalkan pengiriman untuk kempali ke pangkalan terdekat.

 

 

Tags: , , ,


COMMENTS