MOBITEKNO – Berkaitan dengan dukungan standar emisi gas buang kendaraan, Indonesia masih ketinggalan dibandingkan negara ASEAN lain, seperti Singapura, Malaysia, bahkan Filipina. Pasalnya, jika Indonesia masih menganut Euro 2, keempat negara tetangga tersebut sudah menerapkan standar Euro 4.
Euro adalah standar emisi Eropa yang digunakan untuk industri otomotif yang sudah ditetapkan sebagai standar emisi Internasional. Di era yang kerap didengungkan terjadinya global warning di bumi ini, banyak produsen industri otomotif saling berlomba memproduksi mesin dengan emisi gas buang yang ramah bagi lingkungan. Salah satunya yang mengacu pada standar Emisi Euro tersebut.
Namun, Pertamina selaku pihak yang paling bertanggung jawab menghadirkan infrastruktur kilang untuk memproduksi BBM di Indonesia sudah memasang target produksi BBM yang mendukung standar Euro 5. Targetnya, dalam waktu lima tahun mendatang (2021), sudah ada kilang yang bisa memproduksi BBM berstandar Euro 5 (Euro V).
Agar realisasinya terwujud, PT Pertamina (Persero) siap mengakselerasi penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan agar siap dioperasikan tahun 2021 nanti.
Rachmad Hardadi, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, mengatakan bahwa Pertamina dalam mebangun RDMP RU V Balikpapan ini akan bermitra dengan JX Nippon. Namun, dalam perjalanannya akhirnya Pertamina memutuskan untuk membangun sendiri kilang tersebut.
“Fokus kami isa menyelesaikan proyek itu dengan bujet rasional dan sesuai tenggat waktu yang sudah ditetapkan. Setelah Pertamina evaluasi, akhirnya kami memutuskan untuk membangunnya sendiri,” tegas Hardadi.
Dalam keterangan persnya (23/10/2016), Pertamina mengaku siap mengakselerasi penyelesaian proyek kilang Refinery Development Master Plan RU V Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 2021 dengan kualitas produk setara Euro 5.
“Kalau bisa cepat, mengapa harus lambat? Bahkan sesuai dengan perkembangan terakhir, di mana terdapat aspirasi untuk produksi BBM dengan spesifikasi Euro 5 dan kami akan penuhi aspirasi tersebut bahkan dengan target waktu yang lebih cepat,” ucap Rachmad Hardadi secara optimis.
Rachmad mengungkapkan bahwa untuk pembangunan kilang dengan produk berspesifikasi Euro 4 atau 5 tidak jauh berbeda spefisikasinya. Begitu juga pada besar perbedaan biaya pembangunannya. Oleh karena itu, RDMP RU V Balikpapan tahap kedua akan dimulai awal 2017 dan diharapkan selesai paling lambat pada pertengahan 2021 dengan spesifikasi produk Euro 5.
Tags: Bahan Bakar Minyak, BBM, Euro 5, Pertamina, RDMP RU V Balikpapan, Refinery Development Master Plan