April 24, 2016

Inilah yang Harus Dilakukan Jika Menghadapi Aquaplaning dan Hydroplaning

Penulis: Desmal Andi
Inilah yang Harus Dilakukan Jika Menghadapi Aquaplaning dan Hydroplaning 

MOBITEKNO – Aquaplaning dan hydroplaning merupakan keadaan yang harus dihindari oleh para pengendara di jalan raya, terutama roda empat. Keadaan yang dapat membuat ban terangkat di atas air ini bisa membuat laju kendaraan tidak stabil dan tentunya bisa menyebabkan kecelakaan akibat ban tidak menempel di permukaan aspal.

Aquaplaning sendiri adalah keadaan dimana permukaan ban dan permukaan aspal tidak bersentuhan langsung karena ada lapisan air di antara ban dan aspal tersebut. Keadaan ini membuat ban kehilangan cengkeraman ke lapisan aspal sehingga membuat pengemudi kehilangan kontrol terhadap ban. Sementara hydroplaning adalah terangkatnya ban dari permukaan aspal akibat adanya genangan air. Konsisi hydroplaning bisa digambarkan seperti sebuah batu pipih yang dilempar ke permukaan air secara menyamping. Baru akan terangkat dan memantul dari permukaan air.

“Aquaplaning bisa disebabkan banyak hal. Salah satunya adalah profil tapak ban yang tidak bisa membuang genangan air di depan permukaan ban saat ban melaju di jalan raya,” ujar Andry Adam Sales Training Manager Goodyear Indonesia di Rancamaya, Rabu 20/4/2016. “Keadaan ini bisa ditanggulangi dengan memilih jenis ban yang tepat, yang dapat tetap menapak walau di konsisi basah. Goodyear Assurance TripleMax memiliki permukaan ban yang lebih lebar dan profilnya dapat membuang banyak air,” tambah Andry.

Lalu, bagaimana jika sebuah kendaraan menghadapi keadaan ini? Apa yang harus dilakukan oleh pengendara mobil agar keadaan tetap terkendali. Goodyear selaku perusahaan yang sudah berpengalaman dalam masalah ban memberikan tips menghadapi aquaplaning dan hydroplaning ini. Menurut Andry Adam, pengendara yang menjumpai kondosi awuaplaning dan hydroplaning bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Jangan panik: Usahakan tetap tenang dalam mengontrol setir kendaraan. Panik justru membuat kendaraan bisa menjadi lebih tidak stabil.
  2. Pelankan laju kendaraan: Jika menemukan konsisi jalan basah, jangan paksakan untuk ngebut. Sebaiknya kurangi kecepatan kendaraan.
  3. Jangan lakukan pengereman mendadak: Pengereman mendadak justru bisa menambah kondisi ban menjadi tidak stabil. Lakukan pengereman secara perlahan.
  4. Jauhkan kaki dari pedal gas: Sebaiknya saat terjebak dalam konsisi aquaplaning dan hydroplaning, lepas kaki dari pedal gas agar kendaraan tidak bertambah ‘liar’.
  5. Tangan tetap di setir: Walau sedang menghadapi kondisi ini, sebaiknya kedua tangan tetap dalam kondisi siap di kemudi (setir). Dengan demikian, kendaraan masih tetap dalam kontrol pengemudi.

Jika tips tersebut dilakukan dengan benar, kondisi aquaplaning dan hydroplaning hanya akan berjalan singkat. Selanjutnya, kendaraan akan terkendali lagi dan bisa meneruskan perjalanan dengan normal. Namun, pengemudi harus menjaga kecepatan kendaraannya.

Tags: , , , , ,


COMMENTS