MOBITEKNO – Bahan dasar untuk membuat medali Olimpiade Tokyo 2020 mungkin akan berasal dari daur ulang (recycle) berbagai sampah komponen elektronik dari smartphone, komputer, dan peralatan elektronik lainnya.
Menurut laporan media Nikkei, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 (Tokyo 2020 Olympics) berencana mendaur ulang kompenen-komponen elektronik tersebut untuk mengekstrak emas, perak,dan perunggu sebagai bahan dasar untuk pembuatan medali olimpiade nanti.
Mereka beranggapan, jutaan sampah elektronik yang dihasilkan negara Matahari Terbit tersebut bukan hanya cukup sebagai ‘sumber tambang’ bahan metal untuk membuat medali olimpiade tapi juga untuk kejuaran berskala internasional lainnya, seperti Paralympic Games.
Ide mendaurulangkan komponen elektronik pertam kali digulirkan Juni lalu sebagai bagian dari proposal penyenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang bersifat berkesinambungan di masa mendatang (sustainable future).
Jepang menghasilkan sampah eletronik sekitar 650 ribu ton per tahun. Dari jumlah tersebut, terhitung kurang dari 100 ribu ton sampah elektronik yang baru didaur ulang untuk pemanfaatan lanjutan. Meski demikian, Jepang berhasil meraup 143 kg emas, 1,566 kg perak, dan 1.112 ton tembaga sepanjang tahun 2104.
Sebagai perbandingan, pada Olimpiade London 2012 lalu, penyelenggara membutuhkan bahan dasar 9.6 kg emas, 1,210 kg perak, dan 700 kg tembaga (copper) untuk membuat semua medali untuk para juara.
Perlu diketahui juga, sejak Olimpiade Swedia 1912, medali emas tidak lagi dibuat dari bahan emas murni. Adapun medali emas di Olimpiade Rio 2016 Brazil memilki kandungan 6 gram emas dan 494 grams perak.
Menurut Yuko Sakita, perwakilan LSM Genki Net untuk terciptanya ‘Sustainable Society’, “Agar masyarakat Jepang berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo ini, kami mengajak berbagai perusahaan untuk membuat usulan konkret dan bekerjasama dengan komite Olimpiade agar proposalnya bisa disosialisasikan”.
Tags: Daur Ulang, electronic recycling, Jepang, medali Olimpiade, Olimpiade Tokyo 2020, Tokyo 2020 Olympic