January 21, 2016

Buat Badan Nirlaba dan Peneliti Universitas, Siap-Siap Terima Donasi $1 Miliar dari Microsoft!

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Buat Badan Nirlaba dan Peneliti Universitas, Siap-Siap Terima Donasi $1 Miliar dari Microsoft!  

MOBITEKNO – Meskipun aksi sosial di luar kepentingan bisnis bukan pertama kali ini saja dilakukan raksasa software asal Redmond, wshington, AS. Namun, rencana Microsoft untuk mendonasikan dana US$ 1 miliar dalam periode tiga tahun di sektor layanan cloud computing untuk berbagai organisasi nirlaba dan peneliti universitas bisa dikatakan sebagai konsep filantropi yang baru.

Inisiatif Microsoft yang akan diumumkan Satya Nadella, CEO Microsoft, pada perhelatan Forum Ekonomi Dunia atau World economic Forum (WEC) di Davos, Swiss (20-23 Januari 2016) bertujuan untuk memastikan agar teknologi cloud computing (komputasi awan) Microsoft bisa mendukung kesejahteraan publik atau masyarakat.

Microsoft Philanthropies yang baru terbentuk Desember tahun lalu akan menjadi badan resmi Microsoft untuk menyalurkan dana tersebut sehingga memudahkan organisasi nirlaba dan peneliti di universitas mendapatkan akses yang sama ke berbagai teknologi dan solusi cloud computing yang selama ini sudah dimanfaatkan pelaku bisnis selama ini.

Tiga fokus dari inisiatif ini adalah (1) memastikan agar cloud computing bisa mendukung kesejahteraan publik melalui penyediaan sumber daya tambahan bagi organisasi nirlaba, (2) meningkatkan akses bagi para peneliti di universitas, dan (3) mendukung solusi terhdapa kendala akses Internet.

Satya Nadella, CEO Microsoft, berkata, “Microsoft memberdayakan organisasi-organisasi berbasis misi di seluruh dunia melalui donasi terhadap layanan cloud computing, sebagai teknologi paling transformatif di generasi saat ini.”

“Kini, lebih dari 70 ribu organisasi akan memiliki akses ke teknologi yang dapat membantu mereka mengatasi tantangan-tantangan sosial terbesar dan pada akhirnya meningkatkan kondisi masyarakat serta mendorong pertumbuhannya," tambah Nadella.

Pada bulan September 2015 lalu, 193 kepala negara dan pemimpin dunia mengadopsi 17 misi pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030. Agendanya mencakup berbagai hal, seperti pengentasan kemiskinan, kelaparan, dan ketersediaan energi yang terjangkau bagi semua orang. Mereka sepakat dengan kontribusi dari penemuan dan inovasi teknologi hal ini bisa dicapai.

Skala dan kemampuan komputasi yang diaktifkan oleh sistem komputasi awan akan menjadi penting untuk menemukan solusi bagi beberapa masalah di dunia yang tampaknya belum terpecahkan.

Brad Smith, President Microsoft, menambahkan, "Salah satu keinginan kami adalah agar Microsoft Philanthropies bisa bermitra dengan kelompok-kelompok ini dan memastikan bahwa komputasi awan mampu menjangkau lebih banyak orang dan melayani kebutuhan masyarakat luas.”

“Organisasi di luar korporasi masih lambat dalam mengadopsi layanan cloud. Oleh kaena itu, amatlah penting memberdayakan organisasi nirlaba agar bisa segera bertransisi ke era layanan cloud,” tegasnya lagi.

Layanan cloud Microsoft, seperti Azure, memungkinkan berbagai organisasi bisa menyediakan website dan aplikasi online-nya di data center Microsoft. Mereka pun bisa menggunakan aplikasi Microsoft yang cloud-ready, misalnya Power BI, Dynamics CRM Online dalam menjalankan organisasinya.

Bagi organisasi nirlaba, aplikasi CRM Online, bisa difungsikan sebagai layanan online customer relationship management dalam menerima bantuan finansial dari para donatur, pribadi atau institusi di seluruh dunia.

Seperti apa implementasi sebenarnya aksi filantropi Microsoft tersebut perlu dilihat dalam tiga tahun ini. Aksi sosial dari perusahaan teknologi kelas kakap seperti Microsoft mungkin bisa memunculkan respons positif atau negatif. Kecurigaan membawa misi promosi teknologi cloud Microsoft mungkin akan muncul dari beberapa rivalnya selama ini.

Masih segar diingatan kita bagaimana niat Facebook untuk menyediakan akses Internet gratis (inisiatif Internet.org atau FreeBasics.com) di beberapa negara berkembang mengundang kritik di negara India. Kritikan yang datang dari aktivis Net Neutrality ini memandang inisiatif Facebook membawa misi terselubung untuk memperluas layanan media sosialnya, Facebook, yang menciptakan iklim kompetisi tidak sehat bagi pesaing Facebook.

 

Tags: , , , , ,


COMMENTS