December 20, 2016

Hanya Kantongi Nilai Transaksi Rp 3,3 Triliun, Harbolnas Masih Perlu Dibenahi

Penulis: Eko Lannueardy
Hanya Kantongi Nilai Transaksi Rp 3,3 Triliun, Harbolnas Masih Perlu Dibenahi  

MOBITEKNO – Perhelatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016 yang digelar selama tiga hari di tanggal 12 hingga 14 Desember 2016 mencatat total nilai transaksi sebesar Rp 3,3 triliun. Jika mengacu dari rencana yang ingin dicapai, nilai transaksi yang diraih sebenarnya meleset dari yang ditargetkan.

Sebelumnya, pihak Panitia Harbolnas 2016 menyebutkan bahwa dengan kembali digelarnya pesta belanja online tahunan ini, target nilai transaksi yang ingin dicapai adalah 2 hingga 3 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Sebagai catatan, nilai transaksi Harbolnas di tahun 2015 adalah sekitar Rp 2,1 triliun.

Meskipun tak mencapai target nilai transaksi yang diinginkan, Paniti Harbolnas masih memiliki catatan keberhasilan lainnya. Tercatat, diikuti sebanyak 211 e-commerce di Tanah Air HArbolnas di tahun ini mengalami peningkatan penjualan hingga 3,9 kali dibandingkan waktu hari biasa.

"Harbolnas jadi momen tersibuk bagi e-commerce di Indonesia. Dengan berbagai penawaran menarik, diskon tinggi, dan momentum berbelanja akhir tahun, Harbolnas kembali memberikan kontribusi yang signifikan bagi e-commerce yang berpartisipasi di tahun kelima ini," ujar Miranda Suwanto, SVP Strategic Partnership & Business Development Lazada selaku Ketua Panitia Harbolnas 2016. 

Hal senada juga ditegaskan oleh Rusdy Sumantri, Direktur PT The Nielsen Indonesia. Di hadapan sejumlah media di Jakarta, (19/12) Rusdi menuturkan bahwa banyak hal positif yang dapat dicatat dari gelaran Harbolnas di tahun ini, salah satunya pesta belanja online ini mampu menarik online shopper dari kalangan kelas menengah dan bawah.

"Hal utama yang mempengaruhi online shopper untuk berbelanja di tiga hari kegiatan Harbolnas di tahun ini adalah diskon besar yang diberikan. Kami mencatat, angkanya mencapai 90%. Tak hanya itu, gratis ongkos kirim juga menjadi daya tarik tersendiri, yakni sebesar 41%. Ini juga berkaitan dengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan online shopper di Indonesia," ujar Rusdy.

Rusdy menambahkan, "kebanyakan online shopper sudah merencanakan untuk berbelanja di Harbolnas tahun ini. Di Harbolnas 2016, transaksi tertinggi terjadi pada kategori Fashion, yakni sebesar 68%. Teknologi atau produk-produk Gadget juga mengalami kenaikan dibandingkan HArbolnas 2015, yakni sebesar 44%."

Namun, keberhasilan Harbolnas 2016 ini juga tak lepas dari beberapa catatan terhadap aspek-aspek kritikal yang dilontarkan oleh banyak konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Indra Yonathan, Country General Manager ShopBack Indonesia bahwa masih ada beberapa promo yang dijanjikan oleh sejumlah e-commerce tidak sesuai dengan realitas implementasinya.

"Dari pengamatan yang kami lakukan, ada beberapa catatan yang harus kita benahi bersama-sama agar Harbolnas di tahun-tahun mendatang bisa berjalan lebih baik. Sebagai contoh, cukup tinggi kritikan dari konsumen terkait dengan promo-promo yang dijanjikan, namun tak sesuai dengan realitasnya. Tak hanya itu, promo yang ditawarkan juga terlalu rumit penjelasannya," ujar Yonathan.

Namun, secara keseluruhan Harbolnas 2016 berjalan cukup baik dan kegiatan ini juga memberi pengaruh positif dan kontribusi bagi para pelaku industri kreatif di Indonesia, khususnya brand dan UKM lokal. "Kami terus berharap, pesta belanja online tahunan ini dapat mendukung langkah pemerintah dalam memajukan e-commerce Tanah Air," pungkas Miranda.

Tags: , , , ,


COMMENTS