January 18, 2016

Awas Samsung! Sesudah Akuisisi GE, Haier Ingin Jadi Raksasa Elektronik Global

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Awas Samsung! Sesudah Akuisisi GE, Haier Ingin Jadi Raksasa Elektronik Global  

MOBITEKNO – Invasi perusahaan Tiongkok ke negara Paman Sam kembali berlanjut. Setelah Lenovo mengambil-alih divisi PC dari IBM dan Motorola Mobility dari Google, produsen elektronik asal Tiongkok lainnya, Haier Group, sepakat untuk membeli anak perusahaan konglomerat GE (General Electric), yaitu GE Appliances senilai US$ 5,5 miliar.

Sebagai perusahaan elektronik yang memiliki pangsa pasar white goods (peralatan rumah tangga sehari-hari, seperti AC, kulkas, mesin cuci) terbesar di dunia, akuisisi GE Appliances ini bisa diindikasikan sebagai strategi Haier untuk mengubah citranya sebagai produsen produk elektronik ekonomis (low-cost brand) menjadi produsen yang juga menawarkan produk eletronik kelas premium.

General Electric (GE) yang punya kaitan historis dengan sang penemu bohlam lampu listrik, Thomas Alva Edison, selama ini dikenal sebagai produsen elektronik peralatan rumah tangga yang masih tersisa dari AS. Namanya bisa disejajarkan dengan produk eektronik global lainnya, seperti Samsung, LG, Electrolux, Sony, Panasonic, dan Philips.

Selain memiliki anak perusahaan GE Appliances & Lighting, GE Company, sebagai perusahaan induknya, juga memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di berbagai bidang industri lain. Sebut saja, seperti GE Healthcare, GE Home & Business Solutions, GE Oil & Gas, GE Power & Water, dan GE Transportation.

Meskipun di Tiongkok dan negara Asia lainnya merek Haier cukup dikenal sebagai produk lemari es, AC, mesin cuci, hingga televisi, produk bermerek Haier masih kurang akrab di teling konsumen AS.

Akuisisi GE oleh Haier Group yang rencananya rampung pertengahan tahun ini diperkirakan akan membawa konsekuensi pada sepak terjang bisnis Haier yang kian agresif, bukan hanya di Amerika Serikat, tapi juga di Eropa dan belahan dunia lainnya.

GE Appliances sebenarnya sempat dikabarkan akan dibeli oleh perusahaan asal Swedia, Electrolux, senilai US$ 3,3 miliar. Sayangnya kesepakatan tersebut gagal karena intervensi U.S. Justice Department (Departemen Kehakiman AS) yang memblokir akuisisi tersebut. Pihak regulasi di AS tampaknya khawatir terjadi kenaikan harga produk jika akuisisi oleh perusahaan rivalnya benar-benar terjadi.

Di Indonesia, produk elektronik rumah tangga Haier sejauh ini belumlah sepopuler produk asal Korea atau Jepang. Namun patut diketahui juga, produk Sanyo atau AQUA, sebenarnya telah dimiliki oleh Haier setelah mereka membelinya dari Panasonic sejak 2012 lalu.

Haier Group pada pertengahan tahun lalu juga telah mendirikan pabriknya perakitan smartphone di Indonesia. Peluang bisnis dengan berlakunya regulasi pemerintah, TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), untuk perangkat smartphone 4G LTE yang dipasarkan di Indonesia tampaknya ingin diambil oleh produsen yang mengawali bisnisnya sebagai pembuat kulkas tersebut.

Sejauh ini, pabrik perakitan smartphone yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini telah merangkul dua produsen untuk merakit produk smartphone mereka, yatu Smartfren dan Infinix.

 

Tags: , , , , , ,


COMMENTS