June 17, 2016

Digital Communication Ternyata Lebih Kena ke Masyarakat

Penulis: Karyo

Rupanya tak sebatas itu saja perhatian dan keprihatinan Bambang. Ke depan Bambang pun memikirkan bagaimana mengelola potensi non finansial para sukarelawan yang jumlahnya begitu banyak. Saat ini, jumlah sukarelawan terdata sebanyak 7.000 orang, sementara yang tak terdata bisa mencapai 25.000 orang.

Bambang akan mengembangkan sebuah platform non konvensional yang akan mengelola dan mengatur potensi keahlian yang dimiliki oleh para sukarelawan tersebut. Bahkan, Bambang menargetkan secara optimis akan mampu membuat platform non konvensional untuk mengelola potensi para sukarelawan tersebut. Sebagai langkah awal, saat ini DD sudah memulai dengan program ‘Cuti Berbagi’.

Ke depannya hal itu akan dikembangkan menjadi platform yang lebih inovatif dan bervariasi serta lebih mudah melalui kanal Digital Communication. Dengan demikian, platform tersebut diharapkan bisa lebih banyak meraih potensi non finansial.

Bambang berharap DD akan menjadi lembaga yang berfungsi sebagai penghubung dan jembatan antara potensi berbagi keahliab para sukarelawan dengan masyarakat yang membutuhkan. Harapannya, DD bisa berbuat lebih dari sekedar penghimpunan Ziswaf dan lainnya , tapi juga bisa berbuat apa saja untuk kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan.

Harapan Bambang tersebut sesuai dengan misi besar pribadinya yang mencita-citakan 20% penduduk Indonesia menjadi sukarelawan DD.” Saya itu ingin 2 dari 10 orang Indonesia menjadi sukarelawan DD, itu cita-cita saya. Jadi, harapan besar saya adalah 20% peduduk Indonesia atau sekitar 50 juta orang menjadi sukarelawan DD,” ujar Bambang berharap.

Itu artinya menurut Bambang,  kepedulian itu massif, membantu sesama itu massif, orang tidak susah melihat permasalahan. Itu yang menjadi harapan besar Bambang, walau entah kapan akan tercapainya, bisa 5, 10, atau berapa tahun lagi. Nah, kalau itu sudah tercapai, dirinya baru akan pensiun.

Tags: ,


COMMENTS