June 17, 2016

Digital Communication Ternyata Lebih Kena ke Masyarakat

Penulis: Karyo

Selain itu, bentuk perhatian Bambang terhadap DD ditunjukan pula dengan komitmennya dalam memikirkan dan mengembangkan aspek-aspek teknologi dalam rangka mempermudah operasional DD dalam mengelola kegiatannya serta mempermudah masyarakat atau pihak luar untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan DD.

Contohnya seperti bagaimana upaya memberdayakan potensi zakat dan potensi donasi yang begitu besar di Indonesia. Menurut Bambang, zakat di Indonesia, merujuk pada data Kementrian Keuangan tahun 2007 saja, secara nasional potensi zakatnya mencapai  Rp 217 triliun. DKI dan sekitarnya ( Jabodetabek) saja mencapai Rp 91,7 trliun. Sementara realitasnya secara nasional penghimpunan zakat tersebut saat ini baru mencapai Rp 4 triliun saja.

Begitu besarnya potensi zakat tersebut, membuat pria yang sangat gadget minded ini bersama tim DD berupaya keras untuk mencari solusi dan strategi bagaimana cara meraih potensi pasar yang sebegitu besarnya tersebut. Sementara penghimpunan zakat DD baru pada kisaran 200-300 miliaran, walau setiap tahunnya mengalami kenaikan pada kisaran 20%.

Kalau dibandingkan dengan potensi zakat tersebut, menurut Bambang, penghimpunan zakat DD targetnya Rp 321 miliar, masih kurang dari 0,5% saja. Artinya, menurut Bambang potensi atau pasar DD untuk penghimpunan zakat tersebut masih sangat besar sekali.

Oleh karena itu, Bambang bersama timnya bekerja keras untuk lebih banyak mengkampanyekan dan mensosialisasikan value DD serta mencari solusi melalui saluran-saluran yang non konvensiaonal seperti melalui saluran Digital Communication.

Bambang berupaya keras untuk memberi pemahaman pada masyarakat akan manfaat pengelolaan zakat secara profesional dan proporsional untuk kemaslahatan yang lebih optimal. Bambang mencontohkan bagaimana zakat bisa membangun sebuah rumah sakit yang sangat representative untuk kaum dhuafa dengan biaya nol rupiah.

Tags: ,


COMMENTS