MOBITEKNO – Di era modern saat ini, para pelaku industri harus melakukan strategi yang tepat agar bisa terus berkompetisi. Salah satu strategi yang bisa memberikan kepuasan layanan kepada masyarakat adalah melakukan transformasi bisnis dari cara lama ke digital. Digitalisasi bisnis ini dinilai sebagai strategi yang tidak hanya dapat memberikan layanan dengan nilai tambah untuk pelanggan, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing dan profit bagi bisnisnya.
Data dari riset IDC bahkan memprediksikan pada tahun 2017 ada 60% pemimpin perusahaan (CEO) di kawasan Asia Pasifik yang akan menerapkan transformasi digital sebagai stretgi utama perusahaan. Senada dengan riset IDC, laporan Grtner CIO Agenda Insight juga menginformasikan di tahun 2015 hanya terdapat 16% CIO yang menargetkan aliran pendapatan bisnis melalui jalur digital. Namun di tahun 2016, ada peningkatan sebanyak dua kai lipat menjadi 37%.
Namun, transformasi ini juga harus memikirkan faktor keamanan. Saat ini lingkup keamanan cyber telah meluas seiring dengan transisi organisasi bisnis ke arah digital. Organisasi bisnis telah dapat beradaptasi dngan tingkat risiko digital ang meningkat.
Mengingat pentingnya transformasi digital bagi bisnis di Indonesia, Telkomtelstra, Joint Venture PT Telkom Indonesia dengan Telstra Corporation Limited pun menyoroti situasi ini. Oleh sebab itu, Telkomtelstra menyimpulkan ada lima fous area bagi pelaku bisnis untukk bertransformasi ke digital, selain menerapkan sistem keamanan cyber yang tepat. Kelima fokus itu adalah:
- Kepemimpinan dan Pemerintahan: Atribut utama dalam menyeimbangkan kebutuhan untuk melindungi keamanan perusahaan dengan kebutuhan untuk menjalankan bisnis, meliputi pengambilan keputusan, penentuan prioritass, alokasi dana, pengukuran, pelaporan, hingga transparasi dan akuntabilitas.
- Peningkatan Ancaman Lingkungan: Respon atas kejadian yang meliputi serangan-serangan gangguan bisnis harus menjawab permasalahan proses pemulihan dan ketahanan sistem.
- Keamanan Informasi pada Kecepatan Bisnis: Bisnis igital bergerak pada kecepatan yang tinggi. Oleh sebab itu, peluang bisnis, pengembangan, pengambilan keputusan dan ekspektasi di era saat ini harus dapat diselesaikan pada saat yang tepat dan efisien, serta harus terus berinovasi.
- Keamanan Informasi di Ambang yang Baru: Dalam menjalankan bisnis, sering ditemukan berbagai gangguan. Maka dari itu, diperlukan strategi keamanan untuk terhindar dari semua serangan.
- Proses dan Manusia: Denga percepatan bisnis digital serta kekuatan yang diberikan teknologi kepada individu, sangat penting untuk mendorong adanya perubahan perilaku dan keterlibatan. Keamanan informassi harus mengakomodasi dan memenuhi kebutuhan manusia melalui perubahan proses dan budaya.
Dengan menerapkan 5 (lima) fokus area tersebut, organisasi diharapkan dapat melindungi keamanan informasi dari sistem TI-nya dari berbagai ancaman, termasuk ancaman malware yang telah tumbuh dan hadir di berbagai tempat. 85% pelanggaran keamanan memang dapat dicegah dengan memperbaiki kelemahan sistem TI dari organisasi, namun malware dapat menembus firewall dan tinggal di dalam sistem dalam beberapa waktu sampai malware tersebut diperintahkan untuk memulai serangan.
Tags: Telkom Indonesia, Telkomteltra, transformasi digital