May 11, 2015

LinkedIn: Profesional Image Sangat Diperhatikan di Indonesia

Penulis: Eko Lannueardy
LinkedIn: Profesional Image Sangat Diperhatikan di Indonesia 

MOBITEKNO – Studi LinkedIn New Norms @Work menunjukkan bahwa para profesional di Indonesia mendapat kesan pertama terhadap seseorang melalui gambar profilnya di media sosial. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sebanyak 42% profesional di Indonesia akan melihat gambar profil seseorang sebelum bertemu dengannya.

Studi ini juga mengungkap sebanyak 63% profesional di Indonesia menyatakanbahwa mereka tidak termasuk “yes employees” atau “order takers” (karyawan yang selalu mengerjakan sesuatu seperti apa yang diperintahkan). Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata global, yaitu 57%. Hal ini juga didukung dengan data bahwa 76% profesional di Indonesia tidak sungkan untuk menyuarakan pendapat dan memberikan ide.

Jika dilihat dari angka di atas, secara global para profesional saat ini memang lebih berani bersuara. Ketika ditanya tentang hal apa yang akan mereka lakukan sekarang yang tidak bisa mereka lakukan pada awal karir, lebih dari setengahnya profesional di seluruh dunia menjawab mereka akan lebih berani dalam menyuarakan pendapat dan memberi ide kepada atasan.

Cliff Rosenberg, Managing Director LinkedIn untuk Asia Tenggara, Australia, dan New Zealand mengatakan bahwa di era digital di mana media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, seorang profesional harus bisa membangun brand profesionalisme mereka di dunia online. Lebih dari setengah profesional di Indonesia pun setuju bahwa mempromosikan diri melalui platform media sosial sangatlah penting.

Fakta lainnya dari dari hasil studi LinkedIn New Norms @Work adalah profesional di Indonesia tetap memperhatikan penampilannya di tempat kerja. Buktinya, 77% profesional di Indonesia memisahkan antara pakaian kerja dengan pakaian santai. Sebanyak 38% profesional perempuan percaya mereka akan dinilai lebih dalam berpakaian dibandingkan dengan laki-laki (rata-rata global 25%).

Kejujuran juga nampaknya menjadi suatu nilai yang dipegang teguh oleh profesional di Indonesia. Nyatanya, meski mereka pernah dipecat dari perusahaan sebelumnya, hampir setengah dari mereka mengaku akan jujur tentang hal tersebut. Di Malaysia hanya 35% profesional akan berkata jujur tentang ini, sedangkan di Singapura hanya 31%.

Studi New Norms @Work digelar oleh LinkedIn bekerja sama dengan Census-wide dengan mensurvei lebih dari 15 ribu profesional penuh waktu di seluruh dunia. Responden yang disurvei memiliki rentang usia antara 18 hingga 60 di 19 negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Brazil, Canada, Cina, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Singapura, Spanyol, Swedia, dan Inggris.

Tags:


COMMENTS