April 5, 2015

Qualcomm WEVC: Wireless Charger untuk Mobil Listrik

Penulis: Desmal Andi
Qualcomm WEVC: Wireless Charger untuk Mobil Listrik  

MOBITEKNO – Selain membuat kendaraan berbahan bakar fosil, berbagai perusahaan pembuat mobil juga sudah siap memproduksi mobil bertenaga listrik. Bahkan, jenis Hybrid sudah turut meramaikan pasar mobil, termasuk di Indonesia. Terakhir, PT Toyota Astra Motor bahkan memasukkan seri hybrid untuk New Camry. Hadirnya mobil listrik turut memancing perusahaan lain mengembangkan inovasi terbarunya, terutama dalam hal pengganti bahan bakar fosil. Inovasi ini tidak hanya terjadi untuk kendaraannya saja, tetapi juga berbagai infratruktur di sekitarnya. Salah satu yang turut serta dalam meramaikan teknologi mobil listrik adalah Qualcomm. Sudah dua tahun belakangan ini, Qualcomm mengembangkan teknologi wireless charging untuk mobil listrik masa depan. Teknologi yang menggunakan induksi resonansi magnet ini bahkan sudah diterapkan pada balapan Formula E, ajang balapan khusus untuk mobil-mobil listrik. Teknologi pengisian daya listrik secara wireless dari Qualcomm ini rencananya sudah dapat  digunakan untuk kendaraan massal di tahun 2016.

Teknologi Qualcomm WEVC

Teknologi Wireless Electric Vehicle Charging (WEVC) yang ditujukan untuk mobil listrik ini menggunakan  dua jenis pad.  Pad pertama yaitu vehicle charging pad diletakkan di badan kendaraan. Sementara pad kedua yaitu ground base pad diintegrasikan di badan jalan raya. Kedua pad ini akan menggunakan sistem induksi resonansi magnetik untuk melakukan transfer energi dari pad di jalan raya ke pad di badan mobil. Sistem pengisiannya cukup sederhana. Untuk mengisi energi pada kendaraan, pengemudi hanya perlu melangkahi atau memarkir kendaraannya di atas ground base pad. Ketika kendaraan berada di atas pad tersebut, kedua pad bereaksi dan men-transfer energi dari ground base pad ke vehicle pad. Menariknya, teknologi WEVC ini dapat diimplementasikan secara dinamis untuk kendaraan-kendaraan yang bergerak lambat. Dengan pergerakan yang tidak cepat, proses transfer energi tetap dapat berlangsung.

Tegangan listrik dari ground base pad berasal dari sebuah power Supply yang sudah disediakan di pinggir jalan. Tenaga Power Supply bisa didapat dari bahan bakar ramah lingkungan seperti pemanfaatan sinar matahari.  Listrik dari Power Supply ini akan dikirimkan ke sebuah kumparan yang berada di rangkaian pemancar di dalam base pad. Arus bolak-balik yang berada di kumparan pemancar inilah yang akan menginduksi medan magnet yang ada di kumparan penerima (vehicle pad). Proses dimana energi ditransmisikan antara pemancar dan penerima kumparan ini disebut resonansi. Selanjutnya, arus yang mengalir di kumparan penerima diubah menjadi arus searah (DC) dan akan digunakan untuk mengisi baterai. Dalam mengembangkan WEVC,  Qualcomm tidak hanya berpikir untuk kendaraan diam dan lambat saja. WEVC terus dikembangkan dan dibangun di jalan bebas hambatan melalui sistem charging-on-the-move.

Agar proses transfer energi dapat berjalan aman dan lancar, Qualcomm menggunakan frekuensi rendah, yaitu 85 kHz, sehingga proses pengisian energi secara nirkabel tidak mengganggu sistem lain yang ada di sekitarnya, terutama sistem seperti keyless entry atau smart grid control.

Tags: , , ,


COMMENTS