October 24, 2016

Digandeng Alfarmart, Solusi Augmented Reality dari AR Group Siap Dukung Industri Retail

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Digandeng Alfarmart, Solusi Augmented Reality dari AR Group Siap Dukung Industri Retail 

MOBITEKNO – Setiap perusahaan mempunyai misi dan cara tersendiri dalam mengembangkan teknologi AR (Augmented reality). Apabila Microsoft memilih membuat headset (HMD) AR HoloLens untuk diimplementasikan dalam berbagai industri, Google lebih berfokus mengembangkan platform teknologi AR untuk imlementasi sistem navigasi dan mapping 3D pada smartphone dalam Project Tango.

Pentingnya AR di masa mendatang bahkan pernah dikatakan bos Facebook, Mark Mark Zuckerberg, dalam suatu kesempatan di ajang Facebook F8 belum lama ini. Menurut Mark, AR akan menyatu dengan VR pada penerapannya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Seperti diketahui, Facebook saat ini masi terus mengembangkan headset VR-nya, Oculus Rift. Namun, salah satu tujuan akhirnya juga adalah membuat headset atau kacamata berbasis AR.

""

Begitu besarnya manfaat teknologi AR menjadikan peluang pengembangannta terbuka lebar bagi semua pihak. Selain ketiga raksasa teknologi tersebut, ada perusahaan kecil dengan talenta-talenta orang Indonesia yang memulai sepak terjangnya di dunia AR. Mereka adalah AR Group, yang secara resmi resmi memperkenalkan tiga unit perusahaannya baru-baru ini (21/10/16) di gedung Bursa Efek Indonesia, SCBD, Jakarta.

Ketiga unit perusahaan yang diperkenalkan AR Group antara lain AR&Co, DAV, dan MindStores. Ketiganya menyediakan solusi berbasis Augmented Reality, dimana AR&Co menjadi perusahaan pertama yang berdiri sekitar tujuh tahun lau, diikuti oleh DAV (Digital Avatar) pada tahun lalu, dan MindStores pada lima bulan lalu.

Meski sudah berkecimpung di luar Indonesia sejak tahun 2009, tantangan dalam memperkenalkan teknologi AR ke publik di Tanah Air tidaklah mudah. Menurut, Daniel Surya, CEO AR Group, ‘trik’ yang mereka gunakan selama ini adalah menghindari penggunaan jargon-jargon teknis yang justru semakin membuat pemahaman akan teknologi AR menjadi semakin sulit.

Menurutnya, AR Group lebih memilih cara memberikan contoh penerapan dan praktek langsung teknologi AR tersebut agar konsumen bisa langsung mengtahui apa dampak dan manfaatnya secara langsung dalam berbagai hal.

"Kami lebih dulu kerja sama dengan pihak luar negeri hingga akhirnya menunggu waktu tepat (saat ini) untuk memperkenalkan teknologi ini ke orang Indonesia," ujar Daniel.

Ketiga perusahaan AR Group ini memiliki kesamaan dalam hal penerapan teknologi AR untuk kebutuhan bisnis. Menurut Daniel, teknologi AR bisa bermanfaat menjadi penghubung efektif antara brand (merek) dan konsumen agar bersifat lebih interaktif. Penerapan AR pada aspek brand inilah yang menjadi fokus mereka masuk di Indonesia.

""

Realisasinya pertamanya, melalui unit perusahaan MindStore, adalah menggandeng perusahaan toko retail Alfamat untuk menghadirkan toko virtual bernama AlfaMind. Melalui toko retail virtual dengan komoditi tertentu, masyarakat bisa menjadi pemilik toko dengan modal awal sekitara Rp 1 juta. Menurut jelas Daniel, AlfaMind telah miliki lebih dari lima ribu pemilik toko virtual.

Perusahaan lainnya di bawah naungan AR Group, yakni AR&Co berfokus pada aplikasi interaktif dan hiburan berbasis AR untuk pengguna semua lapisan umur. Salah satu karya AR&Co adalah aplikasi AR khusus Star Trek yang digunakan dalam peringatan 50 tahun serial Sci-Fi legendaris di Las Vegas dan pada ajang New York Comic Con Oktober lalu.

Perusahaan ketiga, yaitu DAV adalah perusahaan media berbasis AR interaktif yang menyediakan solusi (hardwae dan software) yang memungkinkan konsumen melakukan interaksi langsung untuk mengetahui informasi tambahan dan keunggulan produk yang dipasarkan di toko retail atau minimarket.

""

Penerapan solusi DAV ini relatif sederhana. Calon pembeli cukup mendekatkan produk yang ingin dikethuinya ke monitor kecil (5 inci) untuk memicu (menstart) jalannya program interaktif yang menampilkan barbagai informasi produk (brand). Dengan solusi ini, toko ritel dan pemilik brand secara tidak langsung bisa lebih efektif meperkenalkan produk (brand) mereka kepada calon pembeli.

Baik MindStore dan DAV saat ini sudah bekerja sama dengan pihak Alfamart untuk penerapan teknolog AR tersebut. Meski demikian, kerjasama ini tidak bersifat eksklusif. Dengan kata lain, pihak AR membuka peluang kerjasama dengan pelaku retial lainnya, selain Alfamart untuk menerapkan solusi AR Group di jaringan retail mereka atau aplikasi lainnya.

Masih banyak ruang lingkup implementasi AR yang belum dijamah, karenanya kami terus berusaha untuk membuat teknologi ini berkembang dan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia,” ucap CEO AR Group, Daniel Surya.

Ditambahkan olehnya, masih terbuka luas penerapan AR di bidang lainnya. AR Grou akan terus berusaha untuk membuat teknologi ini berkembang dan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Misalnya saja di bidang edukasi, marketing, sales, kesehatan, dan lain-lain. Prinsipnya, penerapan teknologi seharusnya bisa mengatasi atau memudahkan berbagai kendala yang ada saat ini dan di masa mendatang.
 

Tags: , , , , , , ,


COMMENTS