MOBITEKNO – Terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, wilayah Asia Pasifik (APAC) tak terlepas dari incaran para penjahat dunia maya (cybercriminal). Salah satu negara yang juga menjadi sasaran mereka adalah Indonesia.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Ruslan Stoyanov, Head of Computer Incidents Investigation Kaspersky Lab disela-sela gelaran Cyber Security Weekend for APAC yang berlangsung di Bali, (5 – 8 Oktober 2016).
"Banyak cara yang dilakukan oleh para cybercriminal untuk menjalankan aksi jahatnya. Salah satu caranya adalah menawarkan aplikasi (ransomeware) untuk pencurian data kepada penjahat lokal di masing-masing negara," ungkap Ruslan.
Tak berhenti sampai di situ, Ruslan menambahkan para cybercriminal di tingkat global juga berharap bisa bekera sama dengan penjahat lokal agar lebih mudah untuk menjalankan aksinya.
Aksi kejahatan mereka juga tak main-main, para cybercriminal tersebut terus berupaya untuk menjebol sistem keamanan sebuah perusahaan dan institusi keuangan, seperti perbankan.
Diakui oleh Ruslan, masih banyak korporasi, industri keuangan dan perbankan di wilayah Asia Pasifik yang belum mempersiapkan keamanan seoptimal mungkin untuk menghadapi para cybercriminal tersebut.
Ancaman lainnya yang juga masih terus dilakukan oleh para cybercriminal di tingkat global adalah mengubah tampilan situs asli (deface), e-mail phising dan menyusup secara langsung ke dalam sistem lewat trojan yang telah dipersiapkan.
"Pada akhirnya, tujuan dari para cybercriminal adalah tidak hanya sekadar mencuri data-data penting, tetapi mereka juga menginginkan materi berupa uang dibalik aksi jahatnya tersebut," tambah Ruslan.
Ketika disinggung, solusi terbaik seperti apa yang dimiliki oleh Kaspersky Lab untuk menjawab permasalah tersebut? Ruslan menjawab singkat, agar pengelola sistem informasi di sejumlah perusahaan atau perbankan untuk terus "belajar" dan lebih waspada.
Tags: Ancaman, Antivirus, Cybercrime, Cybersecurity, kaspersky, Kaspersky Lab, Keamanan Dunia Maya, malware, Virus
