Mobitekno – Epson melalui PT Indonesia Epson Industry bersama WWF-Indonesia meluncurkan program “Pohon untuk Kehidupan” yang berfokus pada restorasi hutan yang rusak di kawasan Sebangau-Katingan, Kalimantan Tengah. Inisiatif ini tidak hanya menargetkan pemulihan ekosistem pada area seluas 2,35 juta hektar, tetapi juga berupaya melibatkan masyarakat lokal dengan metode berbasis komunitas untuk keberlanjutan lingkungan. Melalui kemitraan ini, PT Indonesia Epson Industry ingin menunjukkan dedikasi jangka panjangnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Pengalaman PT Indonesia Epson Industry dalam mendukung program restorasi hutan telah dimulai sejak awal tahun 2000-an. Pada dekade 2000–2010, perusahaan ini terlibat dalam program restorasi di Bentok Darat, Bati-Bati, Kalimantan Selatan, di area seluas 300 hektar. Melalui upaya ini, mereka berhasil memperbaiki ekosistem dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Program di Sebangau-Katingan ini diharapkan akan mengulangi kesuksesan yang sama, kali ini dengan target menanam 200.000 pohon dalam tiga tahun di atas lahan 300 hektar. Selain memulihkan hutan, proyek ini akan:
- Membantu menyediakan habitat yang ideal bagi flora dan fauna endemik, termasuk orangutan Kalimantan yang terancam punah.
- Memberdayakan masyarakat lokal untuk ikut serta dalam menjaga serta merawat hutan yang telah direstorasi.
Sebagai salah satu lanskap hutan penting, Sebangau-Katingan mencakup sekitar 25% tutupan hutan di Kalimantan Tengah. Lanskap ini terancam oleh aktivitas pembangunan, seperti ekspansi perkebunan, pembangunan infrastruktur, dan kegiatan pertambangan. Proyek Restorasi Lanskap Hutan (Forest Landscape Restoration/FLR) bertujuan untuk melindungi biodiversitas, menjaga kesejahteraan masyarakat, serta menurunkan risiko perubahan iklim. Kawasan ini merupakan habitat alami orangutan, namun fragmentasi telah merusak hampir 8.000 hektar area hidup mereka. Melalui restorasi ini, koridor alami akan dibentuk kembali, memungkinkan satwa liar untuk berpindah secara bebas dan aman. Program ini diharapkan dapat menjaga lebih dari 1,7 juta hektar hutan yang masih utuh sebagai rumah bagi beragam spesies.
Direktur Konservasi WWF-Indonesia, Dewi Lestari Yani Rizki, menyampaikan bahwa WWF berkomitmen untuk melestarikan Lanskap Sebangau-Katingan di Kalimantan Tengah. Wilayah ini memiliki fungsi penting sebagai habitat satwa liar endemik, mendukung kehidupan masyarakat adat, dan memperlambat perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida. Dewi menyatakan bahwa WWF-Indonesia selalu mendasarkan langkahnya pada penelitian ilmiah untuk menemukan solusi, termasuk melalui inisiatif penanaman pohon. Partisipasi aktif dari pihak swasta, seperti PT Indonesia Epson Industry, menjadi contoh penting bagi perusahaan lain yang tertarik dalam upaya pemulihan lingkungan.
Sebagai bagian dari pendekatan berbasis masyarakat, proyek ini akan melibatkan sekitar 300 keluarga dari Desa Mangara dan Kawei. Mereka akan dilatih untuk mengelola pembibitan pohon, melakukan penanaman di lahan restorasi, serta merawat area yang telah direhabilitasi. Program ini juga mengembangkan teknik agroforestri untuk menciptakan peluang ekonomi dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap hasil hutan.
Presiden Direktur PT Indonesia Epson Industry, Emile Pattiwael, menekankan bahwa keberlanjutan adalah bagian integral dari identitas perusahaan. Melalui kerja sama dengan WWF-Indonesia, Epson berharap dapat memberikan dampak positif melalui kolaborasi antara sektor bisnis dan organisasi lingkungan. PT Indonesia Epson Industry berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, termasuk teknologi tanpa panas (Heat-Free Technology) pada printer mereka yang membantu mengurangi konsumsi energi dan menekan emisi karbon. Langkah lain yang diambil perusahaan adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta mengupayakan daur ulang untuk meminimalkan jejak lingkungan.
Manfaat Jangka Panjang Program “Pohon untuk Kehidupan”
Melalui program restorasi hutan ini, diharapkan manfaat jangka panjang dapat dirasakan baik oleh lingkungan maupun masyarakat. Proyek ini berperan penting dalam:
- Menyerap karbon yang signifikan guna mengurangi dampak perubahan iklim.
- Meningkatkan kualitas air tanah dan mengurangi risiko bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
- Menyediakan sumber pangan dan air bersih untuk masyarakat sekitar.
- Menjaga keanekaragaman hayati, terutama bagi spesies yang terancam seperti orangutan Kalimantan.
Dengan pemantauan rutin, proyek ini diharapkan terus berlanjut serta mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan di lapangan. Inisiatif restorasi lanskap Sebangau-Katingan diharapkan akan memulihkan ratusan hektar hutan, menyimpan karbon dioksida untuk menekan perubahan iklim, meningkatkan kualitas air tanah, dan mengurangi risiko banjir serta tanah longsor. Selain itu, proyek ini juga akan memperkuat keanekaragaman hayati, terutama populasi orangutan Kalimantan.
Emile Pattiwael juga menyatakan bahwa Epson berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama demi mencapai keberlanjutan bersama. Menurutnya, teknologi dan inovasi harus mendukung perubahan positif, tidak hanya untuk lingkungan tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Tags: Epson, Pohon untuk Kehidupan