Mobitekno – Honda e:N1 berhasil meraih gelar Favorite Special Exhibit Car pilihan pengunjung di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang selesai digelar selama sepuluh hari (18-28 Juli 2024) di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam acara penghargaan pada Sabtu lalu (27/7/2024), Honda e:N1 diperkenalkan sebagai mobil listrik atau elevtric vehicle (EV) pertama Honda yang mulai dipasarkan untuk konsumen Indonesia tahun depan mendatang (2025).
Masuknya Honda di peta persaingan mobil listrik nasional menjadi suatu keniscayaan di tengah datangnya beragam mobil listrik dari produsen Tiongkok, mulai dari Wuling, Sononindo (DFSK,. Seres), BYD, Cherry, MG, hingga Neta.
SUV listrik Honda ini pertama tampil di publik saat diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 2022 sebagai e:NS1 dan e:NP1. Selanjutnya Honda memperkenalkannya dengan nama Honda e:NY1 di pasar Eropa pada pertengahan 2023.
Di kawasan Asia Tenggara, model ini mulai diproduksi pada akhir tahun 2023 dan diperkenalkan pada pasar Thailand pada awal tahun 2024 lalu.
Adapun di Indonesia, bentuk prototipe Honda e:N1 juga telah diperkenalkan sebagai Honda SUV e:Prototype dan berhasil meraih penghargaan mobil favorit pengunjung GIIAS 2023.
Di ajang GIIAS 2024 kali ini, versi produksi massal dari Honda e:N1 masih menjadi salah satu daya tarik utama pengunjung booth Honda bersama dengan model hybrid terbaru Honda STEPWGN e:HEV.
Honda: SUV listrik e:N1: dianggap cocok untuk pasar tanah air
Yusak Billy selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor mengatakan bahwa, “Kami berterima kasih atas antusiasme konsumen untuk produk-produk elektrifikasi Honda pada ajang GIIAS tahun ini. Penghargaan untuk Honda e:N1 sebagai mobil favorit pengunjung menunjukkan keinginan akan mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan kebutuhan konsumen serta didukung reputasi brand yang terpercaya.”
Honda e:N1 dipilih sebagai mobil listrik pertama Honda untuk Indonesia setelah melalui fase riset untuk mempelajari kebutuhan konsumen dan infrastruktur di Indonesia. Hasilnya, model SUV listrik ini dianggap sesuai dengan karakter jalan Indonesia yang beragam serta kebiasaan konsumen Indonesia yang komunal.
Menjelang peluncurannya di tahun depan, Honda saat ini terus mempelajari skema bisnis terbaik serta mempersiapkan jaringan penjualan dan purna jualnya untuk memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin memiliki mobil ini.
Spesifikasi Honda e:N1
Honda e:N1 dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 68,8 kWh, memungkinkan jarak tempuh maksimum hingga 500 km dengan sekali pengisian daya.
Penggunaan jenis baterai lithium-ion juga membedakan Honda e:N1 dengan baterai yang digunakan oleh raksasa mobil listrik Cina, BYD yang menggunakan baterai jenis LFP (Lithium Iron Phosphate) model blade yang diklaim lebih efisien, aman, dan lebih rendah biaya produksi ketimbang baterai EV standar lithium-ion.
Selain itu, Honda e:N1 yang ditampilkan telah mengadopsi teknologi pengisian cepat yang memungkinkan pengisian hingga 80% kapasitas baterai dalam waktu 50 menit.
Menurut informasi, Honda e:N1 diklaim mampu dipacu dari posisi diam (kecepatan nol) ke kecepatan 100 km/jam hanya dalam hitungan 7,6 detik. Sedangkan kecepatan maksimumnya diketahui dapat mencapai 160 km/jam.
Honda e:N1 menawarkan desain futuristik dengan layar Display Audio berukuran 15,1 inci serta dilengkapi dengan TFT Meter berukuran 10,25 inci.
Honda e:N1 dikembangkan Honda berdasrkan platform yang disebut sebagai e:N Architecture F. SUC listrik ini menerapkan penggerak roda depan yang menggunakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 150 kw dan torsi 310 Nm. Terdapat tiga pilihan bagi untuk mode berkendaranya, yakni mode normal, sport, dan ECON untuk efisiensi energi.
Perkenalan Honda e:N1 di Indonesia merupakan bagian dari visi global Honda mencapai netralitas karbon pada tahun 2040. Secara global, Honda berencana memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis listrik hingga tahun 2030, dengan total produksi mencapai 2 juta unit per tahun.
Sebagai informasi, netralitas karbon merupakan langkah untuk menyeimbangkan jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dengan jumlah yang diserap dari atmosfer.
Dalam konteks Honda, ini berarti mengurangi emisi gas buang dari kendaraan mereka, termasuk emisi dari proses produksi dan operasional perusahaan lainnya. Honda berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050.
Tags: Baterai, EV, GIIAS 2024, Honda, Honda E:N1, kendaraan Listrik, LFP, Lithium Ion, Mobil Listrik, Pameran Otomotif