Mobitekno – Fortinet, perusahaan global di sektor keamanan siber (cybersecurity) dan Samsung Heavy Industries, perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, telah menandatangani memorandum of understanding (MOU) untuk sepakat melakukan kerja sama di bidang keamanan siber maritim (maritime cybersecurity) untuk memproteksi armada kapal dan infrastruktur maritimnya.
Kerja sama antara Samsung Heavy Industries (SHI) dan Fortinet dalam bidang keamanan siber maritim akan difokuskan pada pemenuhan persyaratan wajib UR E26 dan E27 yang baru dari Perhimpunan Badan-Badan Klasifikasi Internasional (IACS).
Upacara penandatanganan MOU diadakan di Customer Briefing Center Fortinet Korea dengan dihadiri perwakilan dari kedua perusahaan, termasuk Won-Kyun Cho (Korea Country Manager) dan Michael Murphy (APAC Head of Operational Technology and Critical Infrastructure) dari Fortinet serta Jong-Ung Choi (Director of Autonomous Ship Research Center) dan Kyungwon Bae (Group Manager of Smart Solution Research Group/Autonomous Ship Research Center) dari Samsung Heavy Industries.
Fortinet akan bantu SHI memenuhi persyaratan UR E26 dan E27 IACS
Dengan tercapainya kerja sama kedua pihak, diharapkan Fortinet dapat membantu SHI bukan hanya meningkatkan keamanan dan efisiensi operasi maritim tapi juga memenuhi persyaratan UR E26 dan E27 dari IACS sebagai organisasi global yang memastikan keamanan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut.
Samsung Heavy Industries telah mengakumulasi beragam kompetensi teknologi dan kemampuan manufaktur siap pakai di bidang pembuatan kapal dan bisnis kelautan, serta memiliki kemampuan desain dan konstruksi topside (bagian atas kapal yang tidak terkena air), yang merupakan inti dari fasilitas pengembangan maritim.
Pada April 2022, Perhimpunan Badan-Badan Klasifikasi Internasional (International Association of Classification Societies/IACS) mengadopsi UR E26 dan E27 untuk melindungi kapal dari ancaman siber (cyber threat) internal dan eksternal, sekaligus memastikan keselamatan operasional kapal menyusul meningkatnya ancaman siber seperti peretasan dan ransomware terhadap kapal.
UR E26 bertujuan memastikan integrasi yang aman dari peralatan Teknologi Operasional (Operational Technology/OT) dan Teknologi Informasi (Information Technology/IT) ke dalam jaringan kapal selama desain, konstruksi, uji coba, dan masa operasional kapal.
Sedangkan UR E27 bertujuan memastikan integritas sistem diamankan dan diperkuat oleh penyedia peralatan pihak ketiga. Kedua UR ini akan diterapkan untuk kapal-kapal baru yang dikontrak untuk konstruksi pada dan setelah tanggal 1 Juli 2024 sebagai persyaratan wajib.
Melalui perjanjian tersebut, kedua perusahaan berencana berkolaborasi dalam meningkatkan keamanan siber maritim guna mematuhi peraturan keamanan baru IACS. Selain itu, keduanya akan bekerja sama untuk memperluas basis pasar keamanan siber dan memperluas penerapan teknologi masa depan terbaru di bidang maritim, seperti segmentasi jaringan dan layanan keamanan berbasis protokol OT, pemantauan dan kendali jarak jauh dari darat, dan kapal otonom.
Solusi komprehensif Fortinet untuk keamanan siber OT dan IT di sektor maritim
Fortinet berencana mendukung perancangan keamanan siber maritim solid yang diperkuat dengan solusi platform Fortinet, optimalisasi solusi untuk beroperasi di lingkungan maritim, dan pelatihan produk Fortinet. Fortinet akan mendukung penguatan keamanan OT untuk kapal yang dibangun oleh Samsung Heavy Industries agar sepenuhnya memenuhi persyaratan wajib UR E26 dan E27 yang baru.
Platform Keamanan OT Fortinet, sebagai perpanjangan dari perusahaan Security Fabric, memberikan solusi dan layanan untuk perlindungan OT di seluruh model Purdue, mulai dari sensor hingga cloud, mengamankan visibilitas aset dan jaringan, pemisahan jaringan, perlindungan titik akhir (endpoint), autentikasi, dan manajemen izin untuk Zero Trust Access, deteksi ancaman dan teknologi pertahanan, serta operasi keamanan SOC/NOC.
Berdasarkan keahlian keamanan OT dan kepemimpinan globalnya, Fortinet akan berkontribusi dalam memastikan ketahanan siber (cyber resilience) kapal-kapal baru dan keamanan siber sistem dan peralatan di kapal yang dibangun oleh Samsung Heavy Industries.
Director of Autonomous Ship Research Center dari Samsung Heavy Industries, Jongung Choi, menjelaskan, “Seiring meningkatnya masalah siber di kapal, keamanan siber menjadi elemen penting dalam konstruksi dan pengoperasian kapal.
Samsung Heavy Industries akan memperluas kepemimpinan keamanan sibernya di industri manufaktur kapal dengan membangun sistem inovatif untuk keamanan OT selama konstruksi kapal dan meningkatkan ketahanan siber kapal melalui kerja sama yang erat dengan Fortinet, pemimpin global di bidang keamanan OT.”
Head of Operational Technology and Critical Infrastructure – APAC dari Fortinet, Michael Murphy, lebih lanjut menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sistem dukungan dan kerja sama global di sektor keamanan siber maritim dan secara aktif mendukung Samsung Heavy Industries mengamankan fondasi teknis dalam rangka mematuhi peraturan keamanan baru IACS.
“Fortinet akan terus memperluas cakupan bisnis OT dan memperkuat keamanan OT dan inovasi digital untuk industri keamanan siber maritim,” tutup Michael.
Tags: Fortinet, IACS, IT, keamanan siber, maritim, OT, Samsung Heavy Industries, SHI, Solusi Keamanan, UR E26, UR E27