MOBITEKNO – Merek mobil buatan General Motors asal Amerika, Chevrolet, dilarang masuk ke salah satu negara di Timur Tengah ini karena dinilai tidak efisien dalam konsumsi bahan bakar dan bobotnya yang terlalu berat. Alasan ini diungkapkan langsung oleh pemmpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei baru-baru ini.
Pemimpin tertinggi Iran ini justru meminta negaranya agar memikirkan dan mendukung produksi mobil lokal. Alasan lain dari Khamenei juga karena Chebrolet dinilai merupakan hasil dari pabrik yang bangkrut di Amerika.
“Bahkan, Amerika pun tidak tertarik untuk mengambil mobil tersebut karena masalah bobot dan konsumsi bahan bakar yang tinggi,” kecam Khamenei seperti dilaporkan Reuters. “Jadi, mengapa kita harus mengimpor mobil dari pabrik yang bangkrut di Amerika Serikat. Ini sangan aneh,” tambah Khamenei.
Kritikan tersebut langsung berdampak kepada kesepakatan impor mobil Chevrolet dari Korea Selatan. Kesepakatan impor sejumlah 200 unit mobil Chevrolet yang bernilai US$ 7 juta tersebut langsung dibatalkan.
“Masyarakat yang telah melakukan pemesanan mobil tersebut telah diberitahu bahwa impor mobil pesanannya tidak diperbolehkan,” kata salah satu staf dari Departemen Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran, seperti dikutip dari Mehr.
Di saat yang sama, Khamaenei juga mengkritik anak-anak muda Iran yang terlihat menggunakan mobil-mobil mahal di jalan-jalan ibukota. Khamenei menilai mulai adanya krisis identitas di anak-anak muda Iran sekarang ini, dan itu hasil dari pendidikan yang buruk.
Selama ini, karena sikap politiknya Iran mendapatkan banyak sangsi embargo berbagai produk dari luar negara tersebut. Namun, setelah adanya kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat pada Januari lalu, Iran mulai membuka pasar bagi produk luar untuk pertama kalinya sejak revolusi Islam tahun 1979.
Tags: Chevrolet, GM. General Motors, Iran, Timur Tengah