Mobitekno – Prestasi ini tentuny amembanggakan tidak hanya bagi Halodoc, tetapi juga bagi dunia kesehatan Indonesia. Masuknya Halodoc dalam 100 Perusahaan Teknologi Kesehatan Digital ini berdasarkan laporan yang dirilis oleh The Healthcare Technology Report. Di sini, Halodoc menempati posisi ke-60 dalam daftar bergengsi tersebut. Ini membuatnya menjadi satu-satunya perusahaan kesehatan asal Indonesia dan dua perusahaan terpilih dari Asia yang masuk daftar tersebut di kategori Consumer HealthTech.
“Merupakan kehormatan sekaligus kebanggaan bagi kami untuk masuk ke daftar 100 perusahaan healthcare digital terkemuka dunia, apalagi disandingkan dengan berbagai perusahaan besar berskala global yang telah berdampak besar ke masyarakat dunia. Hal ini kembali membuktikan bahwa startup anak negeri memiliki daya saing tinggi di skala global, sekaligus memotivasi kami untuk terus berinovasi untuk memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan mudah bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Tentunya akselerasi ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan penuh dari pemerintah yang sudah sangat terbuka akan adopsi digital khususnya dalam sektor kesehatan sebagaimana tercermin dari Peta Jalan Transformasi Kesehatan Digital 2021-2024 dari Kementerian Kesehatan RI,” ujar Jonathan Sudharta, CEO dan Co-Founder Halodoc.
Prestasi yang dicapai Halodoc juga turut membanggakan industri telehealth Indonesia. Dengan masuknya Halodoc dalam daftar bergengsi tersebut, membuat perusahaan ini setara dengan perusahaan-perusahaan kesehatan yang sudah mendunia sebelumnya, seperti 3M Health Care, Illumina, dan Johnson & Johnson.
Seleksi dilakukan secara mendalam termasuk terhadap kualitas produk, pemanfaatan oleh pengguna, manajemen, efektivitas organisasi, juga kinerja pertumbuhan perusahaan. Dalam laporannya, The Healthcare Technology Report menyebut platform healthtech Halodoc berada di garis terdepan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia, di mana teknologinya mampu menghadirkan layanan tes dan vaksinasi Covid-19 yang aman, nyaman dan efisien.
100 perusahaan layanan kesehatan digital tersebut dibagi dalam 5 kategori, yaitu medical device, healthcare software, communication technology, biotech, dan consumer healthtech, yang dianggap tidak hanya memimpin modernisasi sektor kesehatan tetapi juga turut mendemokratisasi layanan kesehatan yang merata.
Halodoc sendiri saat ini telah melayani 20 juta pengguna aktif setiap bulannya1, dengan layanan terintegrasi dari hulu ke hilir yang menghubungkan pengguna dengan 20 ribu dokter berpengalaman dan terpercaya, lebih dari 4.000 apotek rekanan, dan 2.000 fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik rekanan yang tersebar di hampir 200 kota.
Tags: Halodoc, Telehealth Halodoc, The Healthcare Technology Report