Mobitekno – Tidak lama setelah pengumuman globalnya, Sony Indonesia akhirnya menghadirkan kamera mirrorless mid-range terbaru Sony A6400 bagi konsumen setianya di Tanah Air. Kamera bersensor APS-C 24 MP dan didukung image processing Bion Z ini melengkapi tiga ‘saudaranya’ yang sudah lebih dulu hadir, yakni Alpha A600, A6300, dan A6500.
Dari ketiganya, ‘postur’ Sony A6400 lebih menyerupai Sony A6000. Perbedaannya terletak pada layar LCD-nya (3.0 inci TFT, 921,600 dot, 16:9) yang dapat diputar ke atas hingga 180 derajat. Bisa ditebak, fitur baru Sony A6400 ini ditujukan bagi pengguna untuk melakukan selfie atau vlog. Layar ini pun sudah mendukung pengoperasian dengan sentuhan (touch operation).
Koji Sekiguchi, Marketing Director PT Sony Indonesia saat memperkenalkan A6400 di Jakarta (15/3/2019) menyakini jika kamera mirrorless mid-range ini sangat cocok bagi para content creator dan vlogger, termasuk mereka yang ingin melakukan swafoto atau selfie.
Sony Sony A6400 diposisikan sebagai kamera mirrorless yang berada di antara dua ‘saudaranya’, yaitu A6300 dan A6500. Menurut Sony, A6400 sudah menyertakan beberapa kemampuan teknologi dari lini kamera full-frame di kelas atas, seperti a9, a7R III, dan a7 III, seperti Real-time Eye AF dan Real-time Tracking pada suatu object.
Fitur Real-time Eye AF bekerja dengan mengandalkan based object recognition berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi dan memproses data secara real-time. Adapun Real-time Tracking berguna untuk secara otomatis mengikuti suatu object (face) secara otomatis dan realt time. Peningkatan signfikan dibandingkan A6300 yang masih berbasis lock-on AF.
Sistem AF yang bekerja berdasarkan 425 titik phase detect AF dan 425 titik contrast detect AF bertujuan agar kamera dapat melakukan object tracking objek yang bergerak cepat dengan mulus dan akurat. Hasilnya, Sony mengkalim jika A6400 dapat ‘mengunci’ fokus hanya dalam 0,02 detik.
Untuk kemudahan dan fleksibilitas terhadap berbagai jenis lensa, Sony Alpha a6400 juga sudah mendukung mekanisme mounting lensa yang sudah diterapakan pada berbagai kamera Sony, yaitu E-mount.
Selain piawai untuk urusan autofocus, jangkauan sensitivitas A6400 juga semakin lebar, mulai dari ISO 100 hingga 32.000 (dapat diperluas hingga 102.400). Kamera mirrorles ini punya dapat melakukan foto beruntun (burst rate) hingga 11 foto per detik (11 fps) dengan autofocus dan autoexposure aktif.
Sony Alpha A6400 yang juga sudah mendukung perekamanan video 4K HDR dan movie autofocus ini akan tersedia di toko-toko Tanah Air mulai 6 April 2019. Harga Sony Alpha a6400 untuk versi body-only dibanderol Rp 12.999.000, sedangkan versi kit yang meyertakan lensa SELP 16-50 mm f/3.5-5.6 akan dijual seharga Rp 14.999.000.
Pengguna Sony Alpha A6400 (tersedia dalam warna hitam dan silver) yang sering melakukan vloging juga dapat membeli aksesori menarik berupa shooting grip GP-VPT1 seharga Rp 1.599.000. Melalui grip ini, pengguna dapat mengontrol A6400, seperti menekan tombol record dan zoom.
Di samping merilis kamera A6400 dan beberapa aksesorinya, Sony juga meluncurkan lensa mirrorless full-frame FE 135mm f/1.8 G Master seharga Rp 26.999.000. Lensa ini mulai tersedia pada April 2019 mendatang.
Hadirnya Sony A6400 di pasaran akan menjadi alternatif bagi konsumen pengguna kamera mirrorless di kategori entry level dan mid-range, seperti Fujifilm X-T30 dan Canon EOS M50.
Tags: Kamera Mirrorless, Real-time Eye AF, Real-time Tracking AF, Sony A6400, Sony Alpha