Mobitekno – Kementerian Agama Republik Indonesia bersama VFS Tasheel baru saja mengadakan sarasehan terkait dengan persiapan pelaksanaan rekam biometrik untuk semua jemaah haji Indonesia tahun 2019. Sarasehan ini berlangsung seharian penuh pada Rabu, 6/3/2019 ini. Sarasehan yang dihadiri oleh para kepala kanwil Kemenag seluruh Indonesia ini, selain memantapkan persiapan rekam biometrik untuk jemaah haji 2019, juga menampilkan demo Mobile Biometrik berbasis satelit sebagai solusi rekam biometrik untuk berbagai daerah yang sulit dijangkau center-center VFS Tasheel. Sarasehan ini dipimpin langsung oleh Bapak Nasrullah Jassam, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Kementerian Agama Republik Indonesia, dan Mr. Hossam Hedr, Country Manager, Operations, VFS Tasheel International.
Seperti kita ketahui bersama, Kerajaan Arab Saudi mulai memberlakukan rekam biometrik untuk setiap orang yang masuk ke negaranya, termasuk jemaah umrah dan haji. Pemberlakuan rekam biometrik untuk Indonesia sendiri mulai diberlakukan pada bulan Desember 2018. VFS Tasheel pun ditunjuk Kerajaan Arab Saudi untuk melakukan rekam biometrik kepada jemaah umrah dan haji dari Indonesia. Sejumlah center pun dibangun oleh VFS Tasheel untuk mendukung proses rekam biometrik ini di Indonesia. Namun, kendala geografis Indonesia yang cukup luas menjadi tantangan tersendiri bagi VFS Tasheel.
Bapak Nasrullah Jassam, Direktur Palayanan Haji Dalam Negeri, Kementerian Agama Republik Indonesia mencoba proses perekaman biometrik, disaksikan langsung oleh Mr. Hossam Hedr, Country Manager, Operations, VFS Tasheel International
Melihat kondisi dan masalah geografis yang ada di Indonesia ini, Mobile Biometrik yang berbasis satelit ini tampaknya bisa menjadi solusi jitu untuk pelaksanaan rekam biometrik. Tidak seperti center-center VFS Tasheel yang sudah ada, Mobile Biometrik ini bergerak lebih fleksibel, prosesnya bisa dikatakan “menjemput bola”.Oleh sebab itu, solusi Mobile Biometrik ini diharapkan bisa memperluas jangkauan perekaman biometrik hingga ke wilayah-wilayah dimana para jemaah terkendala oleh lokasi dan biaya dalam hal proses pengambilan data biometrik. Selanjutnya, solusi mobile biometrik ini akan di tindak lanjuti untuk mendapatkan persetujuan pihak Mofa KSA (Ministry of Foreign Affairs, Kingdom of Saudi Arabia), untuk dapat dilaksanakan pada kegiatan haji tahun 2019 ini.
Tags: haji 2019, Kemenag, Rekam Biometrik, VFS Tasheel