MOBITEKNO – Google mengatakan bahwa sebuah kelompok yang terkait dengan Kremlin menghabiskan dana US$ 4.700 (sekitar Rp600 juta) untuk pembuatan iklan sebagai bagian dari kampanye hoax selama kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016. Kelompok Rusia ini juga menciptakan 18 saluran YouTube dan mengunggah 1.108 video berbahasa Inggris, dengan beberapa konten di dalamnya bermuatan politis. Saluran-saluran ini berhasil mengumpulkan 309.000 tayangan selama siklus pemilihan.Google menggambarkan temuan tersebut sebagai ‘limited activity’.
Pengungkapan tersebut muncul bersamaan dengan pengumuman dari Facebook dan Twitter yang mengungkapkan jangkauan ekspansi propaganda Rusia yang pernah dimiliki di platform mereka.
Facebook mengungkapkan ada 126 juta akun orang Rusia; Twitter pun mengatakan telah menemukan lebih dari 2.700 akun yang terkait dengan Rusia. Sementara penggunaan Google oleh kelompok Rusia pertama terungkap awal bulan ini.
Google mengatakan bahwa uang iklan sebesar US$ 4.700 berasal dari Internet Research Agency, yang oleh intelijen AS digambarkan sebagai kelompok professional trolls yang memiliki hubungan dekat dengan intelijen Rusia.
Menurut Google, iklan tersebut tidak ‘ditargetkan secara sempit’ kepada orang-orang yang memiliki keyakinan politik tertentu atau lokasi mereka.
Tidak jelas juga apakah akun YouTube mereka berasal dari sumber yang sama, namun Google menganggap bisa saja hal ini terkait dengan kampanye yang sedang dilakukan di Amerika serikat pada 2016 kemarin
"Video saluran ini tidak ditargetkan ke AS atau sektor tertentu dari populasi AS," kata perusahaan itu seperti dikutip dari The Verge..
Untuk saat ini, Google belum memberikan detail nyata tentang jenis konten iklan dan video yang dipromosikan ini. Facebook sebelumnya mengatakan bahwa iklan yang terhubung dengan Rusia berisikan konten yang memecah belah, namun tidak secara langsung mempromosikan atan menyerang salah satu kandidat presiden.
Google mengatakan bahwa pihaknya akan terus menyelidiki dan berencana untuk meluncurkan inisiatif baru untuk memberikan transparansi dan peningkatan keamanan. walaupun untuk saat ini tidak jelas apakah itu berarti mengungkapkan iklan dan video yang terkait dengan Rusia ini.
Tags: 1100 konten Rusia di Pilpres AS, Konten Rusia di Pilpres AS, Laporan Google Pemilu AS