MOBITEKNO – Tidak ikut berpartisipasi pada momen penting Mobile World Congress 2017 di Barcelona bukan berarti Xiaomi luput dari perhatian. Produsen smartphone asal Tiongkok ini memilih untuk menggelar peluncuran smartphone terbarunya Mi 5c di luar ajang MWC, tepatnya di Beijing, Cina.
Mi 5c menjadi pusat perhatian bukan saja karena merupakan angota keluarga Mi paling baru, tapi karena chipset/prosesor yang disematkan padanya merupakan hasil desain Xiaomi sendiri. Prosesor yang sempat menggunakan nama Pinecone V670 tersebut akhirnya punya nama resmi Surge S1.
Menyambut hadirnya Mi 5c dengan chip Surge S1, Lei Jun, CEO & Co-founder Xiaomi, dengan bangga berkata, "Kemampuan untuk membuat chipset sendiri adalah pencapaian puncak bagi perusahaan smartphone. Agar kami bisa menepati janji dalam menghadirkan inovasi bagi setiap orang, kami perlu menguasi sepebuhnya teknologi inti (core) dari industri yang kami geluti saat ini."
Prosesor Surge S1 yang diklaim lebih cepat dari Snapdragon 625 ini merupakan prosesor 8 core Cortex A53 yang dibagi dalam dua cluster berbeda dalam konfigurasi ARM big.LITTLE. Cluster pertama terdiri dari 4 core Cortex A53 dengan clock tinggi 2.2 GHZ dan cluster kedua dengan 4 core Cortex A53 dengan clock lebih rendah (1.4 GHz). Surge S1 juga didukung GPU berbasis ARM Mali-T860 MP4, 14-bit dual ISP, dan modem LTE (VoLTE enabled).
Xiaomi Mi 5c yang sudah menjalankan Android 7.1 Nougat (MIUSI 8) ini akan datang dengan bodi metal dengan layar 5,15 inci (IPS LCD, Full-HD, 1920 x 1080 pixels), RAM 3GB, dan internal storage 64 GB.
Selain itu, Mi 5c juga dilengkapid dengan kamera utama 12 MP (f/2.2, ukuran pixel 1,25 mikron, 27mm, PDAF, flash LED), kamera selfie 8 MP (f/2.2, 27mm), dukungan Wi-Fi ac, LTE (VoLTE), Bluetooth 4.1, USB-C, dan baterai 2860 mAh dengan dukungan fast charging (9V/2A).
Baru dilepas untuk konsumen di lokal Cina, Mi 5c yang sensor fingerprint-nya ditanam di tombol Home bagian depan ini akan ditawarkan dalam tiga warna (rose gold, gold, black) seharga RMB 1.499 (sekitar 2,9 juta).
