November 1, 2016

IDC: Gabungan Tiga Produsen Tiongkok Salip Pangsa Pasar Samsung

Penulis: Eko Lannueardy
IDC: Gabungan Tiga Produsen Tiongkok Salip Pangsa Pasar Samsung 

MOBITEKNO – IDC, perusahaan riset ternama di tingkat global telah merilis laporan terbaru terkait dengan pasar smartphone dari sejumlah produsen papan atas. Satu hal yang menarik dari laporan IDC ini menyebutkan bahwa Samsung Electronics telah kehilangan pangsa pasar yang cukup signifikan sepanjang kuartal ketiga tahun ini (Juli – September).

Hilangnya pangsa pasar yang seharusnya dimiliki oleh Samsung akhirnya memungkinkan gabungan tiga produsen smartphone asal Tiongkok, yakni Huawei, OPPO dan Vivo untuk menyalip raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut. IDC juga mencatat, ini adalah untuk pertama kalinya Samsung mengalami hal tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, Samsung sukses memimpin pasar smartphone global. Bahkan, dapat dikatakan semua pemasaran yang dilakukannya berjalan dengan lancar. Melihat hal itu, sejumlah produsen smartphone asal Tiongkok rupanya tak berdiam diri dan terus meningkatkan upayanya untuk hadir lebih besar di pasar global.

IDC mencatat, sepanjang kuartal ketiga pada tahun 2016 ini, Samsung hanya mampu memproduksi smartphone sebanyak 72,5 juta unit. Sedangkan gabungan dari Huawei, OPPO dan Vivo, tercatat produksinya mencapai lebih dari 80 juta unit. Angka-angka tersebut menjadikan pangsa pasar Samsung secara global hanya mencapai 20%, atau turun dari 22,4% pada kuartal kedua 2016.

Sedangkan kombinasi pangsa pasar dari ketiga produsen smartphone asal Tiongkok tersebut mencapai angka 22,1%. Namun, jika dihitung masing-masing, Samsung masih memimpin jauh meninggalkan ketiganya. Huawei sendiri mencatat pangsa pasar smartphone global diangka 9,3%, Sedangkan OPPO dan Vivo masing-masing meraih pangsa pasar sebesar 7% dan 5,8%.

Besar kemungkinan, pihak IDC menegaskan bahwa kerugian pangsa pasar yang dialami oleh Samsung sangat terkait erat dengan musibah Galaxy Note 7. Seperti diketahui bersama, Samsung akan memasarkan smartphone andalannya pada kuartal ketiga tahun ini, tepatnya pada bulan Agustus 2016. 

Akibat banyaknya laporan dari konsumen yang menyebutkan bahwa baterai Galaxy Note 7 mudah terbakar, akhirnya Samsung melakukan penarikan produk tersebut di pasaran untuk menggantinya dengan yang baru. Namun masalah serupa terus berdatangan, Samsung pada akhirnya harus mengambil sebuah keputusan yang pahit, yakni menghentikan produksi Galaxy Note 7.

Kembali ke laporan yang dikeluarkan oleh IDC, pada kuartal ketiga 2016 Huawei hanya mampu memproduksi 33.600.000 unit smartphone atau meningkat dari 7,6% menjadi 9,3%. Sedangkang OPPO dan Vivo masing-masing telah memproduksi smartphone sebanyak 25,3 juta dan 21,2 juta unit.

Satu hal yang juga menarik perhatian, jika pangsa pasar OPPO dan Vivo digabungkan, mereka telah unggul jauh dari Xiaomi dan Huawei. Tentu saja, kita akan terus menunggu gebrakan-gebrakan serta inovasi yang akan dilakukan oleh semua produsen smartphone asal Tiongkok, apakah pada akhirnya mereka benar-benar bisa menumbangkan Samsung?

 

Tags: , , , , , , , ,


COMMENTS