May 28, 2020

Di Tengah Pandemi Covid-19, Permintaan Solusi Red Hat Justru Meningkat

Penulis: Desmal Andi
Di Tengah Pandemi Covid-19, Permintaan Solusi Red Hat Justru Meningkat  

Mobitekno – Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan cukup lama ini, tidak bisa dipungkiri turut mempengaruhi jalannya bisnis banyak perusahaan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Sektor-sektor bisnis yang mengandalkan aktivitas manusia di luar ruangan tentunya yang paling berdampak karena imbauan pemerintah dan WHO mengenai bekerja dari rumah. Namun, ternyata hal ini tidak berdampak bagi Red Hat sebagai perusahaan penyedia open source untuk berbagai kebutuhan bisnis perusahaan.

Keadaan bisnis Red Hat yang tetap positif ini diutarakan langsung oleh Rouly Moulany, Country Manager Red Hat Indonesia dalam sebuah acara online bertema Red Hat Post-Summit Virtual Media Session, yang berlangsung belum lama ini. Menurut Red Hat, di tengah kondisi dimana masyarakat banyak yang bekerja dari rumah, justru perusahaan-perusahaan yang sudah melakukan transformasi digital yang tidak terlalu terpengaruh dengan keadaan ini.

“Pandemi ini justru menjad pembuktian bagi penerapan transformasi digital di banyak perusahaan. Dengan adanya pandemi justru kebutuhan untuk melakukan aktivitas secara digital semakin meningkat. Penggunaan teknologi semakin dirasa penting untuk melayani pelanggan,” ujar Rully Moulany. “Di sinilah solusi Red Hat banyak berperan dan di saat ini justru kami semakin sibuk memenuhi permintaan transformasi digital dengan solusi Red Hat. Pandemi juga membuktikan bahwa urusan transformasi digital bagi perusahaan tidak bisa ditunda-tunda lagi demi kelancaran bisnis,” lanjut Rully.

Rully Moulany
Rully Moulany

Di kesempatan yang sama, Rully juga menjelaskan keberhasilan acara Red Hat Summit 2020 yang baru saja berlangsung secara online. Red Hat Summit merupakan acara tahunan yang selalu dihadiri oleh ribuan orang. Rencananya Red Hat Summit 2020 ini diselenggarakan di California Amerika Serikat. Namun, adanya pandemi Covid-19, membuat Red Hat mengubahnya ke bentuk virtual Summit.

Di Red Hat Summit, Red Hat selalu melihat tren-tren open source apa saja yang sedang populer di banyak perusahaan di dunia. Tahun 2020 sendiri merupakan tahun ke-16 red Hat Summit berlangsung. Walaupun dilakukan secara virtual, Red Hat Summit 2020 ini berhasil dikunjungi oleh 80 ribuan orang.

Ada banyak yang dibahas di acara ini, namun ada tiga besar yang solusi yang sedang tren untuk satu tahun belakangan ini. Solusi tersebut adalah Open Shift Virtualization, Red Hat Advanced Cluster Management untuk Kubernetes, dan Red Hat OpenShift 4.4.

OpenShift sendiri merupakan sebuah produk virtualisasi yang sudah ada sejak lama. Sudah banyak perusahaan yang menggunakan teknologi virtualisasi ini. Namun, di acara ini, Red Hat ingin membawa teknologi lama ini ke era yang lebih baru. Virtualisas harus tampil lebih kekinian, dengan berbasis kontainer.

Red Hat juga membahas Kubernetes yang cukup populer belakangan ini. Kubernetes merupakan platform untuk mengatur kontainer. Teknologi ini menjadi perhatian karena bisa membuat Red Hat bisa mengatur platform kontainer yang lebih luas dari multi provider. Dengan demikian, customer pun bisa memiliki visibility yang lebih luas lagi.

Solusi yang ketiga termasuk yang masih baru, yaitu Openshift 4.4. Red Hat ingin membuat solusi ini lebih mudah digunakan oleh customer dengan meningkatkan fungsi kontrol di dalamnya. Dengan demikian OpenShift 4.4 dapat mengelola kontainer dengan lebih masif lagi.

“Dengan Red Hat Summit 2020 Virtual Experience, Red Hat ingin meraih pelanggan potensial yang tidak terbatas, dimana mereka bisa menggunakan solusi open source dengan lebih mudah dan nyaman,” tutup Rully.

 

 

 

Tags: , , , ,


COMMENTS