January 27, 2018

Masuk Tahun 2018, Modalku Siap Garap Tiga Segmen Baru

Penulis: Karyo | Editor: Eko Lannueardy
Masuk Tahun 2018, Modalku Siap Garap Tiga Segmen Baru  

Mobitekno – Modalku, startup fintech peer-to-peer (P2P) lending dilaporkan pada tahun 2017 lalu telah mengalami keberhasilan mencapai total pencairan pinjaman modal usaha sebesar Rp1 triliun bagi 2 ribu UKM di Indonesia, Singapura dan Malaysi. Kini, di tahun 2018, Modalku siap menggarap segmen baru.

Ada tiga segmen baru yang bakal digarap Modalku, yakni perdagangan (trading), manufaktur dan layanan (service). Dengan fokus pada tiga industri baru serta memperluas akses pinjaman, diharapkan Modalku dapat semakin gencar mendukung inklusi keuangan di Indonesia.

Seperti diungkapkan oleh Iwan Kurniawan, Co-founder dan COO Modalku dihadapan sejumlah media di Jakarta, (25/1) bahwa hingga diakhir tahun 2017, sekitar 87 persen dari total pencairan Modalku ditujukan bagi industri-industri perdagangan, manufaktur dan pelayanan.

“Melihat hal itu, Modalku mengambil inisiatif untuk menggarap tiga segmen baru yang dianggap potensial. Ini sekaligus cara Modalku untuk lebih berperan aktif dalam memberdayakan UMKM. Sebelumnya, industri lain juga sudah disasar oleh Modalku, yakni kontruksi, kesehatan, F&B dan bahkan pariwisata,” ucap Iwan.

Sementara itu, Reynold Wijaya yang juga merupakan Co-Founder Modalku mengungkapkan bahwa menurut data OJK, terdapat kebutuhan kredit nasional sebesar Rp 1.700 triliun per tahun bagi UMKM Indonesia. Lembaga keuangan yang ada hanya dapat memenuhi Rp 700 triliun dari kebutuhan tersebut.

Disisi lain, Reynold juga mengungkapkan bahwa tantangan yang sering dihadapi oleh UMKM adalah keterbatasan akses kredit ke perbankan. Permasalahan yang dihadapi, tak memiliki agunan, tidak memiliki riwayat kredit atau produk pinjaman yang tak sesuai dengan kebutuhan bisnis yang dijalankan UMKM.

“Jelas, permasalahan yang dihadapi oleh UMKM ketika dihadapkan dengan kebutahan untuk meminjam modal, tak mudah bagi mereka untuk bisa mendapatkannya. Disisi lain, usaha atau bisnis yang mereka jalankan kita harus bantu, terutama dalam pemberian modal,” ungkap Reynold.

Secara makro, data terakhir OJK menunjukkan bahwa sektor P2P lending Indonesia telah mendanai pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun selama 2017. Angka ini termasuk kontribusi Modalku. Reynold pun berani memprediksi bahwa jumlah ini akan terus meningkat di tahun 2018, seiring dengan semakin dikenalnya P2P lending di Indonesia.

Modalku merupakan platform P2P lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies. Sejak awal Juni 2017, Modalku telah resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).er-to

Tags: , , , ,


COMMENTS