November 26, 2018

Lenovo Siapkan Perangkat Kerja yang Lebih Cerdas di Masa Depan

Penulis: Karyo | Editor: Rizki R
Lenovo Siapkan Perangkat Kerja yang Lebih Cerdas di Masa Depan  

Mobitekno – Memasuki trend era industri 4.0 serta dominasi generasi millennial, Lenovo sebagai perusahaan teknologi digital  dalam mendorong Intelligent Transformation melalui perangkat cerdas dan infrastruktur yang menciptakan pengalaman pelanggan terbaik telah mempersiapkan berbagai perangkat kerja yang siap mengiringi transformasi digital yang cerdas bagi perusahaan.

Hal itu dipaparkan dalam acara Lenovo-IDC: Powering Intelligent Enterprise Transformation,  yang diadakan di Jakarta, Kamis (22/11). Dalam acara tersebut, Lenovo bersama IDC mencoba untuk menelaah pergeseran fundamental yang akan mengubah konsep bekerja dan bagaimana pergeseran itu akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Dari paparan tersebut diungkapkan bahwa masa depan dunia kerja akan diwarnai oleh perkembangan teknologi yang inovatif yang dipelopori oleh para generasi millenial. Generasi millenial akan mendominasi tenaga kerja di masa depan dengan berbagai tren kerja yang serba cepat dengan konsep any time, anywhere dan any device.

Menurut Sudev Bangah, Managing Director, IDC ASEAN, teknologi saat ini berubah dengan amat cepat, dan akan terus berevolusi serta mendorong  produktivitas, kolaborasi, dan efisensi dalam berbagai cara. Namun, teknologi hanyalah satu unsur  dan transformasi Masa Depan Kerja bukan hanya tentang otomatisasi atau pemanfaatan teknologi.

“Ada banyak aspek dinamis dari tempat kerja yang multi-generasi dalam pemanfaatan AI, manajemen perubahan, serta urusan compliance, privasi, dan keamanan yang perlu dipertimbangkan perusahaan,” ujar Sudev dalam paparannya di Jakarta.

Menurut IDC di tahun 2020, millenial akan menempati lebih dari 50% tenaga kerja di Asia Pasifik. Bersama dengan tenaga kerja dari Generasi X, Y, dan Z yang memiliki kebutuhan dan keinginan beragam, perusahaan akan mengevaluasi ulang cara mereka memandang dan mengadopsi teknologi di tempat kerja masa depan, sehingga pegawainya dapat bekerja di mana pun, kapan pun, dan di perangkat mana pun yang mereka inginkan.

Hal itu didorong terutama oleh pengadopsian teknologi innovation accelerator (IA) yang sangat cepat, seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) dan  Augmented & Virtual Reality (AR/VR), IDC mengharapkan pengeluaran information communication technology (ICT) di Asia Pasifik bisa mencapai 1.5 triliun dolar AS di tahun 2021 nanti.

Tren transformasi perusahaan terbaru untuk tahun 2019 dan setelahnya  menekankan pada otomatisasi, XaaS, pengalaman pegawai, dan dorongan untuk memiliki kemampuan di luar industri inti serta pengalaman untuk mendapatkan sumber pendapatan baru. Tren tahun 2019 mengarah pada kolaborasi antara bot dan manusia sebagai kunci untuk mendorong transformasi digital di era Industry 4.0.

Di tahun 2023, sebanyak 30 persen perusahaan G2000 akan menghasilkan setidaknya 20 persen pendapatan mereka dari sumber di luar industri intinya, menggunakan crowdsourcing dan model agregasi yang agile untuk mendapatkan pekerja dan kemampuan bisnis.

“Dengan  begitu, perusahaan yang fokus pada transformasi holistik dan mengembangkan model bisnis yang  mengutamakan pengalaman, baik di depan, belakang, dan tengah, digabungkan dengan struktur yang sangat agile yang bisa terus beradaptasi pada perubahan teknologi dan preferensi pelanggan,  perusahaan seperti itulah yang akan memimpin di era Industry 4.0,”  jelas Sudev.

Sementara itu menurut Lenovo, teknologi dan kemampuannya untuk berinteraksi dan memotivasi pekerja serta  mendapatkan produktivitas terbaik, merupakan kuncidan modal terpenting dalam perjalanan  transformasi perusahaan, yaitu tenaga kerjanya.

Pengadopsian teknologi cerdas dan solusi cerdas akan memberikan  kemampuan pada perusahaan untuk mewujudkan tempat kerja yang lebih cerdas dan efisien di masa  depan.

Menurut  Eddie Ang, Enterprise Director, Lenovo Asia Pacific, jalan untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik dan mendapatkan nilai bisnis harus dimulai  dengan meningkatkan pengalaman pegawai. Bagian besar dari transformasi tempat kerja adalah  tentang komputasi, di mana pengguna mengharapkan berbagai jenis kontrol di beragam perangkat  dan solusi.

“Berinvestasi di teknologi  seperti Device-as-a-Service, AI, dan AR menjadi penting untuk memenuhi keinginan pengguna akan  mobilitas, fleksibilitas, dan konektivitas pengalaman buatan. Hasilnya, perusahaan akan mampu  meningkatkan pengalaman pegawai dengan menciptakan tempat kerja yang lebih cerdas, lebih aman, produktif, dan kolaboratif,”  ujar Eddie pada kesempatan yang sama.

Menurutnya Lenovo memberikan kemampuan kepada perusahaan dengan teknologi untuk menjawab ekspektasi  tenaga kerja yang terus berevolusi dan memungkinkan terwujudnya transformasi enterprise. Pegawai  saat ini menginginkan kontrol terhadap tempat kerja dan ruang kerjanya -teknologi yang digunakan di  rumahnya, juga ingin digunakan di tempat kerja. Selain itu, tiap pengguna memiliki pilihan yang unik  untuk teknologinya, atau dikenal juga dengan sebutan digital wardrobe.

Oleh karenanya untuk  menyiapkan perangkat kerja di masa depan  Lenovo menciptakan salah satu portfolio terluas di dunia untuk  produk terkoneksi, termasuk smartphone (Motorola), tablet, PC (ThinkPad, Yoga, Lenovo Legion), dan  workstation serta perangkat AR/VR dan solusi rumah/kantor cerdas. Solusi pusat data Lenovo (ThinkSystem, ThinkAgile) menciptakan kapasitas dan kekuatan komputasi untuk koneksi yang mengubah bisnis serta masyarakat.

Selain itu Lenovo juga menyiapkan solusi end to end yang dilengkapi dengan sistem keamanan yang terpadu.

Tags: , , , ,


COMMENTS