March 11, 2018

Potensi Bisnis Teknologi Blockchain Bakal Mencapai US$ 3,1 Triliun

Penulis: Karyo | Editor: Desmal Andi
Potensi Bisnis Teknologi Blockchain Bakal Mencapai US$ 3,1 Triliun  

Mobitekno – Belakangan ini kita sering mendengar istilah bitcoin dan blokchain. Bitcoin adalah merupakan mata uang digital yang dipakai secara global oleh kalangan tertentu. Sementara blokchain secara singkat dapat diartikan sebagai teknologi yang ada dibelakang bitcoin terrsebut.

Dua hal tersebut merupakan topik bahasan yang paling panas dibicarakan di dunia TI saat ini. Paling panas karena menyangkut pengaruh dan dampaknya yang sangat dashyat terutama bagi kalangan bisnis dan industri saat ini.

Atas dasar itulah PT Computrade Technology International (CTI Group), penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI), menggelar ajang pameran CTI IT Infrastructure Summit 2018, dengan mengangkat tema “Blockchain: The Next Digital Revolution in Every Industry”, yang digelar di Jakarta baru-baru ini.

Seperti dikatakan bahwa teknologi yang berada dibelakang mata uang dunia baru Bitcoin yang fenomenal tersebut, Blokchain sejatinya merupakan teknologi yang revolusional namun mempunyai potensi bisnis yang sangat dashyat. Betapa tidak, menurut Gartner, nilai bisnis yang akan diciptakan oleh adopsi blockchain secara global akan meningkat menjadi $176 miliar pada 2025 dan akan melonjak menjadi $3,1 triliun pada tahun 2030.

Hal itu terungkap saat pembahasan diskusi yang diadakan CTI Group pada ajang pameran CTI IT Infrastructure Summit 2018, yang digelar di Jakarta, Rabu ( 07/03/2018). Konferensi tahunan yang dimotori CTI Group tersebut menghadirkan menghadirkan puluhan pakar teknologi dan praktisi bisnis serta vendor teknologi terkemuka dunia, dan mitra bisnis CTI Group serta demo solusi TI dari CTI Technology Center.

Beberapa diantaranya pakar teknologi seperti Vice President (Southeast Asia) Gartner Advisory Jonathan Krause dan Fitra Suryanto, Head of Presales, Dell EMC Indonesia sebagai keynote speakers, dan dimoderatori oleh ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Prof. Richardus Eko Indrajit.

Selain itu juga juga mengadirkan pakar-pakar dari para pendukung acara tersebut seperti Dell EMC, Hewlett-Packard Enterprise (HPE), HPE Aruba, Samsung, IBM, Lenovo, Red Hat, Huawei, Defenxor, Trend Micro dan Tata Communications.

Dalam acara diskusi yang cukup panas tersebut terungkap pula bahwa teknologi Blokchain diprediksi akan mendisrupsi 19 industri. “Teknologi blockchain memang mulai mencuat ke publik berkat Bitcoin dan bahkan dua hal tersebut sering dianggap sama, walau sebenarnya potensi yang dihasilkan dari blockchain jauh lebih luas dari sekedar mata uang digital. Pakar teknologi memprediksi teknologi ini akan mendisrupsi 19 industri. Mulai dari keuangan di mana blockchain bisa menghilangkan fungsi perantara dalam proses transaksi antara dua belah pihak, sampai ke kesehatan untuk membantu proses diagnosis pasien yang lebih cepat dan akurat,” ujar Direktur CTI Group Rachmat Gunawan dalam paparannya saat diskusi di ajang CTI IT Infrastructure Summit 2018 tersebut, di Jakarta, Rabu (07/03/2018).

Lebih lanjut Rachmat Gunawan mengungkapkan bahwa untuk dapat sukses mengadopsi blockchain, perusahaan perlu melakukan beragam pendekatan yang memperhatikan beberapa aspek seperti proses bisnis, teknologi, operasional, skill, budaya perusahaan dan kematangan digital di perusahaan tersebut. Selain itu bisnis juga perlu mempertimbangkan tantangan yang mungkin hadir dari adopsi blockchain, seperti kesulitan memilih platform yang kehandalannya belum teruji mengingat market blockchain masih terbilang baru, ketersediaan skill, manajemen data, dan keamanan.

Hal senada diungkapkan pula oleh Fitra Suryanto, Head of Presales, Dell EMC Indonesia, yang mengungkapkan bahwa Blockchain dan teknologi distributed ledger berada di persimpangan berbagai sistem tambahan, dan jika ekosistem tersebut dibangun dengan tepat dapat mentransformasi cara perusahaan mencapai goal dan objektif bisnis ke depan. Namun menurut Fitra, sebagai langkah awal dalam inisiatif blockchain, perusahaan harus menentukan apakah teknologi tersebut tepat menjawab masalah dan objektif bisnis yang ingin dicapai.

“Dell EMC dan Dell Technologies memiliki beragam solusi dan layanan untuk membantu pelanggan mencapai gol bisnis mereka. Dukungan ini diawali dengan memvalidasi pemanfaatan blockchain, sampai ke pengimplementasian on premise, off premise, aplikasi dan teknologi blockchain berkelas enterprise,” ujar Fitra pada kesempatan yang sama.

Tags: , ,


COMMENTS