July 4, 2018

Hoax atau Bukan? Senapan ZKZM-500 yang Dijuluki ‘AK-47 Laser’ dari Cina

Penulis: Iwan RS
Hoax atau Bukan? Senapan ZKZM-500 yang Dijuluki ‘AK-47 Laser’ dari Cina  

Mobitekno – Salah satu indikasi negara adidaya adalah keunggulaannya di bidang pertahanan dan keamanan. Ini pula ditunjukkan Cina melalui kemajuannya di bidang tersebut belum lama ini.

Akademi Sains Cina mengklaim telah mengembangkan senjata/senapan berteknologi laser ZKZM-500 yang dapat membakar suatu sasaran secara instan dari jarak hampir satu kilometer (800 meter).

Menurut peneliti yang terlibat dalam pengembangannya, ZKZM-500 digolongkan sebagai senjata non-mematikan (non-lethal) yang mengeluarkan sinar (energy beam) yang tidak terlihat tapi dapat membuat kulit dan jaringan tubuh manusia terbakar secara instan dari jarak jauh.

Prototipe senjata laser telah dibuat oleh ZKZM Laser, perusahaan yang dimiliki oleh akademi tersebut. Perusahaan ini berencana membuka bekerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki lisensi/izin dalam industri senjata dan pertahanan untuk melakukan produksi massalnya. Harga setiap unitnya berkisar 100 ribu Yuan (sekitar Rp 216 juta).

senapan laser ZKZM-500
Juni 2018 lalu, Chengdu Hengan Police Equipment Manufacturing Company mengklaim telah merilis senapan mesin berbasis laser yang lebih akurat dan andal.

 

Penggunaan sinar laser untuk sistem persenjataan sudah diterapkan oleh Angkatan Laut AS (US Navy). Sekitar Juli 2017 lalu, US Navy bahkan telah sukses menguji meriam berteknologi laser di kapal perang USS Ponce untuk menembak jatuh drone.

Salah satu keunggulan meriam laser adalah ‘amunisinya’ yang tidak pernah habis selama sumber dayanya (listrik) tetap ada. Kelemahannya, selain butuh energi besar, laser masih belum optimal untuk menembus pasir, debu, atau asap sehingga kurang efektif untuk seala cuaca.

Menurut laporan South China Morning Post, senapan laser ZKZM-500 yang berbobot tiga kilogram (setara senapan AK-47) akan diperuntukkan untuk kebutuhan pasukan antiteroris Cina atau operasi militer rahasia.

Laporan dari South China Morning Post (SCMP) ini masih harus ditelusuri lebih lanjut mengingat penerapan teknologi canggih untuk senjata biasanya dibumbui oleh kepentingan bisnis dan kontroversi lainnya. Raksasa Google bahkan diprotes para karyawannya untuk tidak terlibat dalam pengembangan proyek senjata autonomous yang didukung teknologi AI.

Amerika Serikat sudah lama melakukan peneilitan berbagai teknologi alternatif senjata non-mematikan yang disebut sistem ‘active denial’. Sistem senjata yang berguna membubarkan demonstrasi massa ada yang berbasiskan teknologi gelombang mikro (pain rays), audio frekuensi tinggi (audio spotlights), dan lain sebagainya. Namun, riset-seperti ini masih dibumbui kontroversi karena dianggap punya efek permanen ke manusia dalam jangka panjang.

Kembali ke senapan ZKZM-500, beberapa analis militer mempertanyakan senapan ZKZM-500 yang dibekali baterai lithium (rechargeable battery) yang dapat digunakan untuk menembak hingga 1.000 kali. mengingat besarnya daya yang dibutuhkan laser, laporan SCMP tidak menyebutkan berapa daya listrik yang dibutuhkan oleh ZKZM-500 untuk menyemburkan sinar laser hingga hampir satu kilometer tersebut.

Disebutkan juga bahwa senapan ZKZM-500 masuk golongan senjata berkaliber 15 mm. Apakah spesifikasi kaliber juga digunakan menggambarkan senjata laser seperti halnya senjata dengan amunisi peluru?

Masih banyak pertanyaan lainnya yang butuh jawaban yang lebih deatil. Jadi, anggap saja laporan ini sebagai perkembangan riset teknologi senjata laser yang ingin disasar pihak-pihak tertentu.

Tags: , ,


COMMENTS