November 30, 2017

Jelang Pemilu 2018, Facebook Diminta Bantu Italia Tangkal Berita Hoax

Penulis: Rizki R
Jelang Pemilu 2018, Facebook Diminta Bantu Italia Tangkal Berita Hoax  

MOBITEKNO – Gerakan anti-kemapanan 5-Star Movement Italia, meminta pengamat internasional untuk mencegah "berita palsu" menjelang pemilihan umum negara bagian 2018.

Reuters melaporkan, pemimpin partai 5-Star Movement Luigi Di Maio sudah mengajukan permohonan pada Minggu (26/11) menyusul tuduhan oleh Partai Demokrat (PD) yang kini tengah berkuasa bahwa pendukung partai 5-Star menggunakan akun internet yang saling terkait untuk menyebarkan informasi yang keliru dan berencana membubarkan pemerintah pusat.

Di Maio, yang partainya memimpin dalam pemilihan, menulis dalam sebuah pesan di Facebook, "Masalah berita palsu ada dan kami pikir perlu adanya OSCE [organisasi untuk keamanan dan kerjasama di Eropa] memantau berita dan debat politik selama pemilihan kampanye."

Pemimpin PD Matteo Renzi juga meminta bantuan dari luar untuk `menjaga ketertiban` di internet. Dalam sebuah wawancara pekan lalu, yang dilaporkan oleh The New York Times, Renzi mengatakan, "Kami meminta jejaring sosial, terutama Facebook untuk membantu kami memiliki kampanye pemilihan yang bersih. Kualitas demokrasi di Italia saat ini bergantung pada respons terhadap isu-isu ini,"

Facebook berencana untuk mengirim "gugus tugas" Italia ke pemeriksa fakta untuk mengatasi masalah berita palsu sebelum pemilihan pada bulan Mei mendatang, kata surat kabar tersebut.

Media sosial juga bekerja sama dengan pemerintah Italia dan raksasa web lainnya untuk mengajar siswa di 8.000 sekolah menengah atas di seluruh penjuru negeri bagaimana menemukan berita palsu menjelang pemungutan suara.

Presiden Deputi Laura Boldrini mengatakan kepada surat kabar La Repubblica bahwa penting untuk memastikan siswa dapat "mempertahankan diri dari kebohongan".

"Tantangannya bagi anak-anak ialah menjadi pemburu berita hoax, detektif web, yang selalu bisa mengerti apakah sebuah laporan berita itu benar atau salah," katanya.

Siswa diajar untuk tidak membagikan cerita yang belum dikonfirmasi; menggunakan mesin pencari untuk memeriksa berita; dan menuntut untuk mengetahui sumber laporan yang asli. Program ini diluncurkan pada awal November.

Tags: , ,


COMMENTS