September 27, 2017

Bidik Pasar Indonesia, AppLift Siap Berkompetisi di Bisnis Mobile Ad

Penulis: Eko Lannueardy
Bidik Pasar Indonesia, AppLift Siap Berkompetisi di Bisnis Mobile Ad  

MOBITEKNO – Banyaknya aplikasi mobile yang terus berkembang di Indonesia membuat bisnis pemasaran digital atau mobile advertising (mobile Ad) semakin menarik untuk dijalankan. Inilah salah satu alasan mengapa AppLift berani untuk mengembangkan jaringan bisnisnya ke banyak negara, termasuk Indonesia yang juga menjadi target mereka.

AppLift yang merupakan salah satu perusahaan teknologi mobile Ad asal Berlin, Jerman di pasar Indonesia juga sudah mengalami pertumbuhan yang tak bisa dianggap sebelah mata oleh pesaingnya. Mereka tumbuh sebesar 270 persen dan Indonesia adalah salah saty negara dengan angka pembelanjaan yang tinggi di dunia.

"Kami berdiri pada tahun 2012 di Berlin, Jerman dengan dukungan HitFox Group. Selang satu tahun setelah kami berdiri, AppLift berhasil mengumpulkan keuangan hingga US$ 20 juta dan kami pun telah mendirikan kantor di Seoul, Korea Selatan serta San Francisco, Amerika Serikat," jelas Jun Lim, Vice President AppLift untuk wilayah Korea dan SEA.

Ditambahkan oleh Jun Lim yang berbicara panjang lebar mengenai perjalanan bisnis AppLift di hadapan sejumlah media di Jakarta, (26/9) bahwa di tahun 2014 perusahaannya terus berkembang hingga memiliki 100 karyawan. Lalu, pada tahun 2015 AppLift berani untuk mengakuisisi Appiris dan BidStalk sekaligus mendirikan kantor di Jepang.

"Tak pernah berhenti untuk terus berinovasi, kami pun pada tahun 2016 lalu telah memperkenalkan satu platform baru, yakni DataLift 360. Tak hanya itu, kami pun terus melebarkan jaringan bisnis dengan membuka kantor di Sao Paolo, Brasil dan New York, Amerika Serikat," ucap Jun Lim.

AppLift pun kini telah menjadi perusahaan teknologi mobile Ad terkemuka yang memberdayakan pengiklan aplikasi mobile untuk dapat mengendalikan setiap tahap dalam siklus iklan aplikasi. Selain itu, AppLift juga mendorong pertumbuhan pemasang iklan mobile dengan menghubungkan produk mereka ke audience yang tepat melalui teknologi, data, dan layanan. 

"Mengalami keberhasilan dan terus tumbuh di sembilan kota di delapan negara, kami pun memberanikan diri untuk ekspansi ke Indonesia yang merupakan bagian dari kawasan Asia Tenggara. Kami juga melihat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi tinggi di industri mobile Ad," ujar Romi Yandika, Business Development Manager AppLift, SEA.

Ditambahkan oleh Romi, fakta yang sangat nyata bahwa Indonesia memiliki pasar dengan pertumbuhan sebesar 270%. Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan angka pembelanjaan yang tinggi di dunia, dimana pada tahun 2017 nilai belanja iklan mobile mencapai US$ 743 juta dan diperkirakan akan meningkat hingga US$ 1.487 juta di tahun 2018.

Guna memperluas layanannya, DataLift 360 juga jadi platform terpadu dan andalan yang terus didorong oleh AppLift kepada para pengiklan. Satu hal yang menarik, DataLift 360 mencakup semua siklus iklan aplikasi dan juga menyediakan tools deteksi serta pencegahan penipuan atau FraudBuster.

"AppLift dapat membantu para pengiklan dalam meluncurkan aplikasinya di pasar global. Solusi yang kami tawarkan ada di dalam DataLift 360. Ini merupakan satu platform untuk membuka potensi iklan aplikasi lebih lengkap, mulai dari diluncurkan sekaligus mengembangkan basis pemakai jasa mereka," pungkas Romi.

Ketika disinggung perusahaan apa yang sudah memanfaakan jasa mobile Ad dari AppLift, Jun Lim dan Romi membeberkan bahwa tak sedikit perusahaan berbasis disgital di banyak sektor industri yang telah memanfaatkan layanan ini. Disebutkan, ada Blibli.com, OLX, Zynga, Rovio, Flipkart, Twitter, Foodpanda dan beberapa perusahaan digital lainnya.

 

Tags: , , , ,


COMMENTS