MOBITEKNO – Hari ini (25/10/2017), Twitter mengumumkan sejumlah langkah penting dalam peningkatan transparansi jenis iklan di layanannya, termasuk iklan berbasis politik. Twitter juga akan membenahi lebih lanjut sistem kontrol untuk pengiklan dan menerapkan kebijakan periklanan yang lebih ketat.
Twitter akan membentuk ‘Pusat Transparansi Iklan’ dalam beberapa minggu mendatang yang berfungsi untuk menginformasikan kepada semua pengguna tentang siapa pihak yang beriklan di Twitter, termasuk rincian di balik iklan tersebut dan tools bagi pengguna Twitter agar mereka dapat memberikan feedback (umpan balik) terhadapnya.
Meski kehadiran fitur ‘pengawas iklan’ baru diimplementasikan di Amerika Serikat, Twitter juga akan menerapkannya secara global. Pengguna Twitter di Indonesia kemungkinan besar juga akan mendapatkan fitur transparansi ini mengingat perhelatan besar pemilihan presiden RI akan digelar Juni 2019 nanti.
Langkah Twitter mengimplementasikan transparansi iklan di platformnya ini mengikuti jejak Facebook dan kongres AS yang baru memperkenalkan undang-undang baru untuk tranparansi iklan online.
Apa saja yang akan ditunjukkan oleh Pusat Transparansi Iklan? Berikut ini informasinya.
- Semua iklan yang sedang berjalan di Twitter (termasuk iklan yang dipromosikan)
- Berapa lama iklan telah berjalan di Twitter
- Materi iklan yang terkait dengan kampanye tersebut
- Iklan yang ditargetkan kepada pengguna, serta informasi hasil personalisasi tentang iklan yang layak Anda terima berdasarkan penargetan
Pengguna Twitter juga dapat melaporkan iklan yang tidak pantas atau memberi umpan balik negatif, seperti ‘Saya tidak suka iklan ini’ untuk setiap iklan yang tampil di Twitter.
Umpan balik ini akan membantu Twitter lebih cepat menghapus iklan yang tidak pantas dari platformnya dan menunjukkan iklan yang lebih relevan di linimasa pengguna. Untuk informasi lebih lanjut dan detail kunjungi di blog Twitter di URL ini.
Tags: iklan politik, iklan Twitter, Media Sosial, Pusat Transparansi Iklan, Twitter
