December 15, 2017

Agresif Akuisisi 3 Perusahaan Fintech. Apa Agenda Besar Go-Jek?

Penulis: Iwan RS
Agresif Akuisisi 3 Perusahaan Fintech. Apa Agenda Besar Go-Jek?  

MOBITEKNO – Tahun depan, sektor fintech akan semakin berkembang dengan semakin maraknya pelaku industri yang ikut terjun ke dalam dan semakin terbiasanya masyarakat dengan metode pembayaran cashless (non-tunai).

Salah satu pihak yang berperan besar dalam perkembangan ini adalah Go-Jek sebagai penyedia layanan ride-hailing terbesar di Indonesia. Metode pembayaran cashless mereka, Go-Pay, sukses diterapkan pada aplikasi pemesanan transportasi online tersebut.

Melihat kesuksesan implementasi metode pembayan Go-Pay ini, sangatlah wajar jika Gok-Jek melihat peluang besar ke depan jika Go-Pay akhirnya juga diterapkan di luar ekosistem Go-Jek sendiri.

Apa artinya? Artinya adalah Go-Pay yang terbukti ideal sebagai metode pembayaran cashless yang nyaman, aman, dan andal (online dan offline) seharusnya juga ideal pula untuk diimplemetasi yang ke skala yang lebih luas (di luar ekosistem Go-Jek).

Merujuk laporan Bloomberg, salah satu startup unicorn Indonesia ini telah mengakuisisi setidaknya tiga perusahaan lokal yang bergerak di bidang teknologi finansial (fintech). Rencana besarnya adalah mewujudkan ambisi Go-Jek menjadi pemain dominan di industri pembayaran digital di Tanah Air.

Nadiem Makarim, Founder dan CEO GO-JEK Group, dalam pernyataannya menyatakan optimis menyambut bergabungnya Kartuku, Midtrans, dan Mapan ke dalam ‘keluarga’ Go-Jek.

“Kami telah berkolaborasi dan mengikuti perkembangan mereka selama beberapa tahun ini dan berharap sinergi baru dalam misi bersama nanti akan memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan sektor finansial di Indonesia.

Masuknya ketiga fintech ini akan semakin menambah amunisi Go-Jek di dunia industri payment. Go-Jek sendiri sebenarnya sudah menjadi salah satu pemimpin penyedia platform transaksi pembayaran konsumen berbasis mobile di Indonesia dengan 15 juta pengguna aktif (per minggu).

Hangatnya kompetisi sudah pasti akan direspons rivalnya, yaitu Grab dan Uber. Keduanya juga mulai melakukan pembenahan sana-sini untuk memperkuat sistem pembayaran digitalnya di Tanah Air.

April lalu, Grab yang sedang mengeksekusi strategi besar ‘Grab 4 Indonesia’ diketahui telah mengakuisisi startup fintech lokal Kudo untuk memperkuat platform digital payment di Indonesia. Selanjutnya, tim Kudo akan diintegrasikan ke tim GrabPay untuk mengembangkan platform pembayaran mereka ke skala yang lebih luas.

Akusisi fintech yang ditempuh Go-Jek akan mendongkrak perkembangan dan penerimaan Go-Pay oleh masayarakat sebagai sistem pembayaran digital. Teknologi pembayaran di ranah offline diperoleh melalui akuisisi Kartuku, sedangkan pembayaran online melalui akuisisi Midtrans.

Adapun fintech Mapan diakuisisi untuk merangkul pengguna yang belum mengadopsi layanan perbankan (unbanked). Seperti diketahui, baru sekitar 36 persen populasi Indonesia yang sudah mengaopsi sistem perbankan (bankable). Jadi, potensi merangkul pengguna unbanked ini sudah pasti sangat besar.

 

Tags: , , , , , ,


COMMENTS