April 13, 2017

PT UL International Indonesia Buka Laboratorium Khusus Standarisasi Kabel di Jakarta

Penulis: Karyo
PT UL International Indonesia Buka Laboratorium Khusus Standarisasi Kabel di Jakarta  

MOBITEKNO – Menyadari akan kebutuhan dan pasar kabel  di Indonesia yang begitu  besar baik untuk kebutuhan industri maupun untuk kebutuhan konsumen yang dipicu  oleh perkembangan teknologi saat ini, PT UL international Indonesia, sebuah lembaga pengujian dan sertifikasi internasional berbagai produk yang berbasis di AS ini, kini membuka laboratorium tempat pengujian berbagai macam kabel dan kawat di Indonesia.

Hadirnya laboratorium ini dipicu oleh banyaknya kabel yang beredar di Indonesia. Namun sayangnya, kabel-kabel tersebut masih banyak yang belum memenuhi standar yang sesuai dengan kebutuhan pasar maupun standar internasional, seperti kabel-kabel untuk kebutuhan konsumen, mulai dari kabel untuk perangkat kelistrikan hingga untuk berbagai perangkat elektronik dan gadget.

Dengan latar belakang dan memahami kondisi tersebut, PT UL International Indonesia akhirnya membuka laboratium kawat dan kabel pertama di Indonesia dan  Asia Tenggara yang berlokasi di Sunter Jakarta Utara. Pendirian laboratorium ini baru terlaksana setelah mereka melakukan berbagai persiapan hampir 2 tahun.

Laboratorium pengujian kabel tersebut nantinya selain melayani pengujian berbagai kabel untuk keperluan industri maupun kelistrikan, laboratorium ini juga nanti akan melayani berbagai pengujian kabel-kabel yang digunakan berkaiatan dengan gadget, seperti kabel charging Hp, kabel powerbank, kabel-kabel penghubung perangkat HP, PC, hingga notebook.

Laboratium milik UL International Indonesia ini dikatakan L.F Lai, VP and General Manager UL, telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratium penguji dan lembaga sertifikasi produk (LSPro) bagi Sertifikasi Lokal Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Tujuan jangka panjang kami Kami mengunakan laboratorium di Indonesia sebagai wadah bagi UL untuk menjangkau seluruh bisnis sertifikasinya di ASEAN yang akan terus berkembang selama beberapa tahun ke depan,” ujar L.F Lai saat peresmian fasilitas Laboratorium tersebut di Jakarta, Selasa (11/04/2017). 

L.F Lai, juga menuturkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan bagi kawat dan kabel di Indonesia, UL didukung dengan ahli-ahli tehnik yang berpengalaman, fasilitas di laboratium kawat dan kabel akan membantu pabrikan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kebutuhan pasar.

Selain itu, pada kesempatan yang sama juga UL menjalin kerjasama dengan B4T ( Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ) Kemetrian Perindustrian, dalam rangka penelitian dan pengembangan standar untuk regulasi baterai Li-ion di pasar Indonesia. UL  melalui UL Taiwan akan memberikan dukungan pada B4T dengan mengembangkan kompetensi teknis pada standar keamanan baterai Li-ion. 

Menurut Kepala B4T, Budi Susanto, dengan dukungan UL Taiwan yang ahli dalam bidang pengkajian baterai,   UL dan B4T nantinya dapat memiliki kompetensi dalam hal pengujian dan standardisasi baterai  di Indonesia. 

Dengan standar tersebut, nantinya diharapkan tidak akan terjadi lagi misalnya baterai yang digunakan perangkat gadget  akan meledak  atau membahayakan konsumen. Dengan memenuhi standar tersebut menurut Budi, nantinya baterai yang beredar di Indonesia akan menjadi produk yang aman dan diterima oleh pasar domistik maupun pasar international.
Selain itu UL dan B4T juga mengadakan perjanjian teknis dalam hal perluasan ruang lingkup organisasi Sertifikasi  SNI yang terakreditasi untuk UL Indonesia. Melalui perjanjian tersebut UL akan memanfaatkan kemampuan uji B4T untuk sertifikasi SNI bidang peralatan, pencahayaan, Audio/video dan peralatan sejenisnya.

Saat ini laboratorium kabel dan kawat  yang sudah siap menurut Denny Bachrul Laboratory Manager UL W&C Division dapat melakukan proses standardisasi  mulai dari kabel kecil hingga kabel dengan daya tiga ribu volt, terutama kable rumahan dan tusuk kontak. 

Untuk sampai lulus standardisasi SNI menurut Denny , UL membutuhkan waktu selama empat minggu. Sementara biaya pengujian kabel di lab. tersebut menurut Denny berkisar antara Rp. 13 juta hingga Rp 26 juta untuk satu jenis kabel. 

Tags: , , ,


COMMENTS