March 9, 2017

CTI IT Infrastructure Summit 2017: Saatnya Dunia Bisnis Adopsi Teknologi Machine Learning

Penulis: Iwan RS
CTI IT Infrastructure Summit 2017: Saatnya Dunia Bisnis Adopsi Teknologi Machine Learning  

MOBITEKNO – CTI Group (PT Computrade Technology International), penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI), hari Rabu (8/3/2017) menggelar konferensi dan pameran infrastruktur TI, CTI IT Infrastructure Summit 2017, bagi ratusan profesional TI, keuangan, sales, dan lainnya dari berbagai industri. tema konferensi ini adalah memanfaatkan teknologi Machine Learning untuk meningkatkan pendapatan (revenue) dan pertumbuhan bisnis.

CTI IT Infrastructure Summit 2017 yang keempat dan digelar di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta menampilkan puluhan pembicara dan praktisi bisnis terkemuka serta demo teknologi dan solusi infrastruktur TI dari CTI Technology Center, vendor teknologi, dan mitra bisnis CTI Group.

Mengangkat tema “Machine Learning: Capitalizing the Information of Everything to Drive Your Digital Business”, CTI IT Infrastructure Summit 2017 menghadirkan Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika; Jonathan Krause (Vice President (Southeast Asia) Gartner Advisory; dan Shanker V Selvadurai, CTO Software and Cognitive Solutions IBM Asia Pacific sebagai keynote speakers. 

""

Harry Surjanto, President Director CTI Group, menyampaikan pandangannya menyangkut perkembangan teknologi Machine Learning.

Seminar juga mengupas peranan Machine Learning di berbagai industri dengan melibatkan Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia; Leonardo Koesmanto, Executive Director Head of Digibank DBS Indonesia; dan, Ying Shao Wei, COO DataSpark (bagian Singtel Group);. Sebagai moderator adalah Prof. Richardus Eko Indrajit, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom).

Machine Learning perlahan tapi pasti kian pintar dan bisa mengerjakan berbagai hal di berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari menerjemahkan konten, mencegah cyber attack dan fraud, hingga hal spesifik yang dampaknya bisa langsung diraskan manusia. Misalnya, seperti peneraan sistem rem darurat otomatis yang mencegah risiko kecelakaan berkendara hingga 16 persen.

Dengan beragamnya tugas yang bisa dilakukan teknologi Machine Learning, para peneliti Oxford University memprediksi 47 persen dari lapangan kerja di Amerika Serikat bakal tergantikan oleh robot pada 2034 nanti. Meski terdengar menakutkan bagi manusia, dengan pemanfaatan yang tepat, Machine Learning bisa saling berkomplemen dengan manusia tanpa ada kekhawatiran akan tergantika perannya di dunia.

Menurut Rachmat Gunawan, Direktur CTI Group, melalui CTI IT Infrastructure Summit 2017, para profesional bisnis bisa belajar banyak dari para pembicara ahli tentang bagaimana mengadopsi Machine Learning secara tepat, termasuk melihat semua peluang yang selama ini terkubur dalam tumpukan data.

Terkait penerapannya di korporasi, Rudiantara berkata, "Machine Learning saat ini banyak digunakan di korporasi tapi untuk kebutuhan internal, misalnya supervisi. Korporasi dengan pabrik dan pegawai yang tersebar di berbagai lokasi bisa melakukan pengawasan dengan lebih mudah melalui teknologi ini."

""

Teknologi Machine Learning akan memberikan dampak paling besar (disruptive) terhadap pasar bisnis dalam 10 tahun mendatang.

Gartner mengatakan teknologi AI, termasuk Machine Learning, akan menjadi teknologi yang paling disruptive terhadap pasar selama 10 tahun ke depan. Ini terjadi karena adanya perkembangan pesat pada computing, lonjakan jumlah data, dan kemajuan deep neural network yang memungkinkan organisasi memanfaatkan data bisnis untuk beradaptasi dengan situasi baru dan memecahkan masalah.

Dalam pandangan Gunawan Susanto, Presiden Direktur IBM Indonesia, "Saat ini data berkembang sangat cepat dan memerlukan pendekatan baru dalam teknologi dan strategi. Sekitar 80 persen data yang tersebar adalah Dark Data (tidak teridentifikasi), baik berupa teks, gambar, video dan suara."

"Untuk itu IBM memiliki solusi pendekatan cognitive yang mampu menganalisis, memberikan rekomendasi di seluruh industri. IBM Watson merupakan produk dari solusi Cognitive yang memiliki kemampuan untuk mengungkap data-data yang tidak teridentifikasi tersebut,” tambah Gunawan.

CTI IT Infrastructure Summit 2017 didukung oleh lembaga riset Gartner dan Grab Indonesia serta vendor-vendor TI terkemuka di dunia, seperti IBM, FireEye, Dell-EMC, Fujitsu, Hewlett-Packard Enterprise, F5, Hitachi Data Systems, Lexmark,  Varonis, DataSpark, dan Samsung.
 

Tags: , , ,


COMMENTS