December 7, 2017

Ekosistem Digital Menjadi Bahasan Utama dalam India-Asean ICT Expo 2017

Penulis: Karyo
Ekosistem Digital Menjadi Bahasan Utama dalam India-Asean ICT Expo 2017  

MOBITEKNO – Memasuki Era digitalisasi,  hampir semua negara berupaya untuk membangun ekosistem digital  yang memadai, tak terkecuali India dan Indonesia. India sebagai salah satu negara  yang mempunyai perkembangan IT nya  menonjol, berupaya untuk membangun ekosistem digitalnya dengan menjalin kerjasama dengan ASEAN.

 Dalam rangka untuk memperkuat hubungan dan komitmen antara India dan kawasan ASEAN, Telecom Equipment & Services Export Promotion Council (TEPC) yang merupakan dewan promosi dan layanan ekspor telekomunikasi India, menggelar India – ASEAN ICT Expo 2017 pada tanggal 6 dan 7 Desember 2017 di Jakarta.

Konferensi teknologi akbar di akhir tahun ini melibatkan  banyak pemain  industri ICT  dari berbagai negara di ASEAN dan India sendiri.  Ajang ASEAN ICT Expo 2017  membahas  dan mengupas seputar ekosistem digital di kawasan ASEAN  dan India.  Ajang tersebut mendapat dukungan dari Departemen Perdagangan, dan Departemen Komunikasi Pemerintah India, dan NASSCOM. Serta sejumlah partner dari institusi lokal terkemuka seperti MASTEL (Masyarakat Telekomunikasi), ISD (Indonesia Services Dialogue Council), FTII (Federasi Teknologi Informasi Indonesia), ITF (Indonesia Technology Forum), IDEA (Indonesian E-commerce Association), dan APJII (Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia). 

India – ASEAN ICT Expo 2017 diharapkan menjadi platform untuk konvergensi teknologi dan pertukaran bisnis antara kedua kawasan. Fokus dari event ini adalah IT dan telekomunikasi – dua sektor yang merupakan tulang punggung bagi pertumbuhan suatu wilayah / negara manapun, termasuk Indonesia yang telah menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia dalam adopsi dan komunikasi TIK teknologi.

Dalam ajang ini berbagai pemain industri ICT  dari negara-negara di ASEAN dan India dapat berbagi pengalaman mereka mengenai cara merangkul teknologi digital, kompetensi digital, keaksaraan digital untuk menemukan kembali kehidupan dan perubahan yang mencakup semua aspek masyarakat manusia di negara-negara masing-masing. .

Topik lain yang menjadi bagian dari Konferensi ini juga akan difinalisasi berdasarkan pada proyeksi kebutuhan pemangku kepentingan dan negara-negara yang berpartisipasi. Pembahasan berkisar dari pelatihan, regulasi di sektor telekomunikasi, konvergensi TI dan telekomunikasi, e-Health, e-Governance, e-education, e-finance, infrastruktur, teknologi baru, standardisasi, pelelangan spektrum & optimasi, perizinan, kebutuhan yang berkembang konsumen, dan penyedia layanan.

“Dasar kerjasama di bidang digital antara India dan ASEAN adalah berbagi pengalaman dan kekuatan yang kami miliki dengan negara-negara ASEAN,” ujar  Suresh K Reddy, duta besar India untuk ASEAN dalam sambutannya di ajang  India – ASEAN ICT Expo 2017 , di Jakarta, Rabu ( 06/12/2017).

“Kekuatan India di bidang ICT, finansial dan dukungan pemerintah pada perkembangan ICT dapat memperkuat negara-negara ASEAN. Potensi seperti digital economy yang bertumpu kepada anak muda dengan kemampuan ICT akan membawa pengaruh munculnya lapangan kerja yang baru,” tandasnya.

Menurut Reddy, pengalaman India dalam membangun infrastruktur broadband dengah harga kompetitif serta menghasilkan banyak talenta di bidang ICT dapat menjadi acuan bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.

“Kami memiliki 8 ribu startup dan menjadi yang terbesar kedua di dunia. Pengembangan software dan aplikasi menjadi salah satu tumpuan India karena berlimpahnya sumber daya ICT di negara tersebut. Kami punya infrastruktur, SDM, keuangan dan dukungan dari pemerintah. Kerumitan atau masalah di level lokal menjadi salah satu alasan tumbuhnya perusahaan perintis. Seperti solusi yang digunakan di layanan transportasi online di Indonesia menggunakan solusi dari software yang dibangun oleh startup India,”  ujar  Reddy

Dukungan partnership dengan ASEAN juga ditunjukkan pemerintah India dengan keseriusan tinggi, lanjut Reddy.  “Pada Januari mendatang kami mengundang masing-masing 20 entreprenuer digital dari masing-masing negara ASEAN ke India. Mereka dapat bertemu startup India, berbagi pengalaman dan juga tersedia dana investasi untuk membiayai startup-startup tersebut,” tambah Reddy.

Senada dengan Reddy, Shyamal Ghosh, Chairman TEPC, mengungkapkan bahwa Pengembangan infrastruktur di India terlihat dengan komitmen pemerintah untuk membangun jaringan broadband fiber optik sepanjang 250 ribu km yang menyentuh seluruh desa di India.

“Dengan infrastruktur yang memadai pengembangan sumber daya manusia yang ahli di bidang ICT juga akan lebih mudah. Kami memiliki banyak solusi di bidang ICT yang kompetitif dan penguasaan teknologi yang terus berkesinambungan,” ujar Shyamal Ghosh.

Senada dengan Shyamal Ghosh , Sanjay Nayak, Co Chairman TEPC sekaligus CEO Tejas Network, dalam pandangannya mengungkapkan bahwa salah satu keunggulan India adalah mereka memiliki bisa bersaing dari sisi harga dan juga tetap menjaga inovasi sebagai unggulannya. “Meski kami belum tembus ke startup Unicorn tapi perkembangannya sangat baik. Dari awal kami memang menggunakan talenta lebih dari 100 insinyur yang bekerja di perusahaan teknologi di Amerika Serikat balik ke India. Kami dapat memberikan solusi dengan harga kompetitif dan tetap update dengan perkembangan teknologi,” ujar  Nayak.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Amit Yadav, Joint Secretary Departemen of Telecom Government of India, mengungkapkan bahwa  India memiliki pengalaman dalam digital connectivity. “Tidak hanya pendidikan dengan koneksi ke 10 ribu kampus di seluruh India dengan high speed broadband. Konten e-education dengan beragam bahasa kami atasi dengan teknologi,” ujar Amit Yadav.

Menurut Amit, solusi pendidikan jarak jauh ini juga telah digunakan di sejumlah kampus di benua Afrika yang bisa terkoneksi ke kampus di India. “Solusi ini rasanya cocok bagi Indonesia yang punya kondisi penduduk seperti India yang jumlahnya besar dengan sejumlah bahasa daerah,” tambahnya. Selain pendidikan jarak jauh, solusi layanan e-health juga menjadi solusi yang berjalan di jaringan broadband kecepatan tinggi.

Konferensi dan pameran tersebut mempertemukan lebih dari 100 perusahaan dari India dan kawasan ASEAN dan menarik lebih dari 2000 pengunjung pameran. Acara tersebut menghadirkan pemangku kepentingan IT & Telecom dari India ke Network, Meet and Plan untuk pemenuhan impian ekonomi bekerjasama dengan industri ICT ASEAN.

Tags: , ,


COMMENTS