September 5, 2017

GfK: Layanan Ride Hailing di Indonesia Semakin Disukai

Penulis: Eko Lannueardy
GfK: Layanan Ride Hailing di Indonesia Semakin Disukai  

MOBITEKNO – Masyarakat online di Indonesia telah menyambut positif pengenalan layanan ride hailing, sebagaimana dikonfirmasi oleh survei GfK baru-baru ini. Menurut penelitian terbaru dari Crossmedia Link, penggunaan aplikasi ride hailing di antara pengguna internet di Indonesia telah menjadi tren dalam 14 bulan terakhir dan tingkat penetrasinya mencapai 48 persen pada bulan Juni 2017.

Harga dan kenyamanan telah muncul sebagai dua faktor utama yang mendorong penggunaan layanan transportasi berbasis aplikasi. Setidaknya ini masih menurut sebuah studi terpisah yang dilakukan untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai sikap dan perilaku konsumen terhadap aplikasi ride hailing. 

Ketika ditanya alasannya mengapa mereka lebih suka menggunakan aplikasi semacam itu dibandingkan layanan taksi konvensional. Tercatat, 61 persen responden menyebutkan layanan yang didapatkan dengan biaya yang dikeluarkan (value for money) dan efisiensi sebagai faktor yang paling penting. Sebanyak 58 persen sering menggunakannya karena alasan kemudahan saat memesan langsung dari smartphone mereka.

"Smartphone adalah pintu gerbang internet bagi lebih dari 80 persen populasi online di Indonesia. Tak hanya itu, perangkat komunuikasi ini juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup digital yang mereka jalankan. Sudah bisa dipastikan, penetrasi smartphone di Indonesia kedepannya akan terus tumbuh," ujar Karthik Venkatakrishnan, Direktur Regional, GfK Asia.

Studi ini juga mencatat penggunaan konsumen dari tiga aplikasi utama ride hailing di Indonesia, yakni Go-Jek, Grab, dan Uber. Meskipun penggunaan keseluruhan layanan ini telah mengikuti tren kenaikan yang konsisten, Go-Jek telah mencatat pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh Grab, lalu Uber.

Go-Jek dan Grab adalah dua layanan ride hailing yang dilaporkan menikmati loyalitas konsumen yang lebih kuat. Pasalnya pengguna kedua layanan tersebut cenderung hanya memanfaatkan satu aplikasi. Tercatat, 59 persen konsumen adalah pengguna eksklusif satu aplikasi, sementara 30 persen menggunakan dua aplikasi, dan 11 persen sisanya menggunakan ketiga aplikasi tersebut.

Temuan lainnya juga mengungkapkan, mayoritas responden, yakni sebanyak 70 persen mengklaim bahwa jumlah diskon adalah faktor penentu utama saat memilih aplikasi mana yang akan digunakan untuk perjalanan mereka. Seperti kita ketahui, ketiga layanan ride hiling yang ada di Indonesia saat ini tetap gencar untuk terus memberikan promo menarik bagi konsumen.

"Temuan ini menyorot sensitivitas harga pasar dan pentingnya memiliki kegiatan pemasaran yang optimal, termasuk promosi dan pemberian diskon. Jika mereka mampu memahami perilaku konsumen, ketiga layanan ride hailing ini seharusnya dengan mudah bisa menyesuaikan penawaran yang disajikan dan memenangkan persaingan secara efektif," pungkas Venkatakrishnan.
 

Tags: , , , , , , ,


COMMENTS