February 3, 2017

Grab Bangun Pusat R&D di Indonesia

Penulis: Karyo
Grab Bangun Pusat R&D di Indonesia  

MOBITEKNO – Fenomena bisnis transportasi umum berbasis aplikasi online di Indonesia semakin berkembang pesat, seperti  Go-Jek, Grab, Uber dan lainnya. Perkembangan bisnis transportasi berbasis aplikasi tersebut terus mengalami perkembangan baik secara teknologi maupun pelayanannya. Sehingga  pelayanannya tidak hanya sekedar jasa transportasi belaka, melainkan juga berkembang ke jasa pelayanan lainnya, seperti pengiriman barang, makanan, kesehatan, dan juga termasuk jasa pembayaran serta jasa lainnya sesuai kebutuhan pelanggan.

Perkembangan teknologi dan bisnis berbasis aplikasi tersebut membuat para pelaku bisnis tersebut berani menginvestasikan dananya yang cukup besar untuk pasar Indonesia yang cukup potensial. Salah satu pelaku bisnis yang melakukan peningkatan  investasinya adalah Grab.

Grab yang merupakan platform pemesanan kendaraan terkemuka di Asia Tenggara, baru saja menggelontorkan dana investasinya sebesar USD 700 juta ( sekitar Rp. 9,3 Triliun ) yang diperuntukan untuk master plan 2020 yang bertajuk “ Grab 4 Indonesia “  dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.

Master plan ‘Grab 4 Indonesia’ meliputi rangkaian program yang ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk beralih ke ekonomi digital, termasuk di antaranya pembangunan R&D center Grab di Jakarta sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi bagi pasar Indonesia.

Menurut Anthony Tan, Group CEO dan Co-Founder Grab, salah satu program utama dari rencana invetasi tersebut adalah pembangunan pusat riset dan pengembangan di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Anthony dalam sambutannya saat peluncuran program ‘ Grab 4 Indonesia’ 2020 di Jakarta, Kamis ( 2/02/2017 ).

"Kami berencana membuka pusat riset dan pengembangan (R&D) di Jakarta. Kehadiran pusat ini akan memberi kesempatan insinyur muda di Indonesia untuk menimba ilmu dengan pusat riset Grab lain yang berada di Seattle, Beijing, dan Singapura," ujar Anthony saat acara tersebut.

Kehadiran pusat  R&D Grab dalam prgram “ Grab 4 Indonesia “ di Indonesia ini disambut baik oleh kalangan pemerintahan, seperti dari BKPM, Kementrian Komunikasi dan Informati ka, Kemetrian Perhubungan, KADIN dan pihak lainnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap, kehadiran pusat riset di Indonesia dapat menjadi tren ke depannya.

"Setelah Apple, kini giliran Grab yang membuka pusat riset di Indonesia. Saya harap komitmen semacam ini dapat menjadi tren," ujar pria yang akrab dipanggil Chief RA pada acara tersebut di Jakarta.

Pada kesempatan tersebut Chief RA  berharap agar pusat riset dan pengembangan ini tak hanya berada di Jakarta saja. Oleh karenanya, apabila memungkinkan, pusat riset Grab selanjutnya bisa dibangun di luar Jakarta, bahkan di luar Jawa.

Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Karmadibrata mengungkapkan bahwa, pembukaan pusat riset dan pengembangan ini akan langsung dilakukan pada tahun ini. Meskipun belum dapat mengungkap lokasi pasti, ia menyebut pusat riset tersebut akan berlokasi di Jakarta

"Rencananya pusat R&D ini akan dimulai dilakukan pada tahun ini sekitar kuartal pertama dan ditargetkan dalam dua tahun akan mencapai 150 insinyur," ujarnya di sela-sela acara peluncuran Master Plan Grab di Indonesia.

Selain Investasi yang digelontorkan untuk pusat R&D tersebut, investasi yang digelontorkan dalam prgram ‘ Grab 4 Indonesia’ tersebut juga dalam rangka peluncuran dana untuk keperluan investasi di perusahaan-perusahaan berdampak sosial yang berfokus pada peningkatan inklusi keuangan, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.

Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’  menurut Anthony Tan sejalan dengan pertumbuhan Grab yang luar biasa di Indonesia, dengan pertumbuhan mencapai 600 % lebih untuk  bisnis GrabCar dan GrabBike pada tahun 2016. Oleh karena itu pula akhirnya Grab berani menggelontorkan investasi sebesar USD 700 juta tersebut, yang digunakan salah satunya untuk pembangunan pusat riset di Indonesia.

“Sebagai startup teknologi terbesar di Asia Tenggara, kami sangat gembira dapat melakukan investasi yang signifikan untuk masa depan Indonesia dan mendorong transisi Indonesia menuju ekonomi digital sepenuhnya. Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ menggarisbawahi komitmen kami untuk memajukan Asia Tenggara serta antusiasme kami terhadap peluang-peluang luar biasa yang terbuka di Indonesia untuk membantu membangun dan memajukan infrastruktur serta ekosistem digital di Indonesia,” ujar Anthony Tan.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) , Thomas Lembong,  mengungkapkan bahwa Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ merupakan bukti dari iklim bisnis Indonesia yang kondusif.

“Kami menyambut perusahaan-perusahaan seperti Grab yang ingin berkontribusi untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia – untuk semakin memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” ujar Tom Lembong, saat acara peluncuran program tersebut.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menuturkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia diharapkan memperoleh manfaat dari teknologi informasi untuk meningkatkan taraf hidupnya, mengembangkan keahlian-keahlian baru, dan membentuk pemimpin global yang baru di bidang teknologi. “Investasi Grab untuk melatih dan merekrut lebih banyak ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dan membimbing para wirausaha muda akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Aplikasi seperti ini harus diposisikan sebagai alat untuk mendorong dan memberdayakan masyarakat serta ekonomi,” ujarnya dalam acara tersebut.

Senada dengan Rudiantara, Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia, mengungkapkan bahwa Master plan ‘Grab 4 Indonesia’ membawa komitmen  Grab selangkah lebih maju; setiap program merepresentasikan sebuah landasan untuk membangun pertumbuhan yang berkelanjutan bagi masa depan digital Indonesia.

“ Kami akan melatih para insinyur dan berinvestasi pada para technopreneur berbakat sehingga mereka, sebagai timbal baliknya, dapat mengembangkan solusi teknologi dan menciptakan peluang ekonomi baru,” ujar Ridzki pada kesempatan tersebut.

Menurut Ridzki, saai ini Grab setidaknya sudah menghasilkan USD 260 juta untuk mitra pengemudi Grab di Indonesia. Pertumbuhan Grab Bike dan Grab Car yang mencapai 600 % lebih mendorong untuk mengembangkan layanannya ke kota-kota lain seperti Bali, Bandung, Padang, Makassar, Medan, Yogyakarta dan Surabaya, serta kota-kota lainnya di Indonesia.
Selain itu, Grab juga terus menjadi pilihan utama pengguna platform multilayanannya, di mana satu dari tiga pengguna Grab di Indonesia menggunakan lebih dari satu layanan Grab. 

Tags: , , ,


COMMENTS