August 1, 2017

Didukung DESI, Dompet Dhuafa Laksanakan Program THK 2017

Penulis: Karyo
Didukung DESI, Dompet Dhuafa Laksanakan Program THK 2017  

MOBITEKNO – Program Tebar Hewan Kurban ( THK ) yang telah dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa (DD), yang telah berlangsung selama 24 tahun, pelaksanaannya dari tahun ke tahun mengalami kemajuan dan penyempurnaan dalam sistem pelaksanaan maupun pendistribusiannya.

Seiring dengan kemajuan dan inovasi dalam dunia digital saat ini, prgram THK juga telah dilengkapi dengan sentuhan tekhnologi yang dimualai sejak 2015. Sentuhan tekhnologi yang  merupakan Sistem yang dinamakan Dompet Dhuafa Enterprise System (DESI). Sistem ini berbasis web, maupun sistem operasi (OS) Android.

Dengan sistem ini, semua proses kurban mulai dari transaksi kurban, ditribusi hewan kurban ke berbagai daerah, hingga laporan dari mitra pelaksana di lapangan, terkelola dengan baik secara digital  dengan bantuan sistem tersebut.

Dengan Sistem ini juga memungkinkan laporan kurban kepada para donatur lebih cepat dan efesien .Dengan sistem ini sanggup memangkas proses terbitnya laporan. Tim hanya membutuhkan verifikasi dan kemudian secara otomatis laporan akan terkirim kepada pekurban.

Sebelumnya, untuk pada tahap sampai terbitnya laporan ke pekurban, membutuhkan waktu sampai 6 bulan. Karena harus mengupulkan berbagai data yang berasal dari berbagai daerah sementara  jumlah pekurban mencapai ribuan, semuanya dalam bentuk hard copy, termasul laporan ke pekurban sendiri.

Dengan  dukungan DESI, semua proses program THK akan menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga laporan ke pekurban juga akan lebih cepat sampai karena menggunakan jaringan internet. Kini, mereka cukup mengunggah foto dan laporan melalui aplikasi atau web yang tersedia, dan laporan akan proses THK  akan bisa selesai antara 2 minggu- hingga satu bulan saja.

Menurut Urip Budiarto, General Manager Resources Mobilization Dompet Dhuafa, dengan  dukungan DESI ini bisa menghemat biaya sebesar 30 %, bagi DD. Sementara untuk biaya pembuatan laporan dengan sistem ini bisa menghemat samapai dengan 70%. “ Dulu dengan sistem manual bisa memakan waktu samapai 6 bulan. Mulai dari pengumpulan data, pencetakan laporan dan pengiriman /pendistribusian laporan tersebut lewat pos. Sekarang 2/3 pekurban minta laporannya hanya lewat email saja. Selebihnya masih ada yang minta laporannnya secara tertulis hardcopy,” ujar Urip saat jumpa media di saat kunjungan ke Kelompok Peternak Cipta Raharja, desa Cisitu, Nyalindung, Sukabumi, Kamis (28/07/2017).

Sistem yang dinakan DESI inipun terus mengalami penyempurnaan. Seperti halnya inovasi DESI yang digunakan untuk program THK 2017. Dengan mengusung tema “ Kurbanesia, Tentukan Lokasi Berkahmu.” Sistem ini menambah inovasi baru dengan menu pilihan lokasi tempat menyalurkan hewan kurbannya.

Setelah pekurban membayar sejumlah dana kurban yang telah ditentukan dan sudah terfarifikasi oleh sistem DESI DD, pekurban akan dapat balasan dan akses ke link yang berisi pilihan lokasi tempat penyaluran hewan kurbannya yang telah disediakan oleh DD. Pekurban tinggal klik dan pilih lokasinya saja. Selanjutnya pekurban tinggal menunggu hasil laporan proses penyembelihan dan pendistribusian daging hewan kurbannya. Setelah waktu pelaksaan THK  pada hari tasyrik ( 3 hari setelah Idul Adha ).Laporan akan diterima pekurban setelah 2 minggu pelaksanaan, yang sebelumnya harus menunggu selama 6 bulan.

Penyaluran hewan kurban THK Dompet Dhuafa tahun ini menargetkan pendistribusian 25.000 hewan kurban ke 33 Provinsi di Indonesia. Bahkan melalui program THK, Dompet Dhuafa juga menyalurkannya hingga mancanegara yang targetnya adalah negara di mana penduduk muslim menjadi minoritas dan sering terjadi konflik kemanusiaan.

Program THK DD juga dilengkapi dengan program pemberdayaan bagi peternak yang menjadi mitra binaan DD yang tergabung dalam program Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) Dompet Dhuafa. Dengan kata lain, program THK Dompet Dhuafa adalah perwujudan dari model bisnis sosial yang turut mengangkat perekonomian para peternak binaan yang telah ada selama ini. 

Program Kampung Ternak  binaan DD seperti yang ada di Nyalindung Sukabumi yang bernama  Kelompok Peternak Cipta Raharja yang berlokasi di Desa Cisitu- Nyalindung Sukabumi tersebut, selain menyediakan ternak hewan kurban, juga merupakan kelompok peternak binaan yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian di kampungnya.

Seiring dengan misi DD “mustahik move to muzakki “ yang bertujuan menjadikan para  mustahik  (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat), melalui program Kampung Ternak  tersebut yang para anggota peternak yang kini jumlahnya 35 orang tersebut, ikut berpartisipasi dalam pendistribusian daging hewan kurban dengan menggunkan motor “Grandong” nya.

Sebutan masyarakat sebagai motor dengan modifikasi, dengan design setir yang dibuat lebih tinggi, sementara ditengahnya dibuat lengkungan untuk tempat barang bawaannya. Design tersebut  disesuaikan  dengan alam sekitar yang berupa pegunungan dan perbukitan. Motor tersebut juga digunakan aktivitas para kelompok ternak untuk mengangkut pakan ternak dengan bobot sekitar 4 kuintal.

Melalui Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) para peternak saat ini sudah memiliki kemajuan ekonomi. Selain mampu menyekolahkan anak-anaknya, mereka sudah dapat membeli sawah, motor untuk mobilisasi hingga renovasi rumah.

 Sebelum masuk program KTN, para peternak belum memiliki kemajuan yang sangat signifikan, baik dari segi jumlah ternak maupun penghasilan ekonominya. Bahkan kehidupan yang mereka jalani, setelah  dua tahun berjalan dalam masa pendampingan dari KTN Dompet Dhuafa, peternak memiliki semangat untuk hidup lebih maju melalui hasil ternak tersebut. Perlahan para peternak dapat mengubah ekonomi lebih maju. Saat ini peternak selain beternak kambing ada pula beternak Sapi perah.

Tags: , ,


COMMENTS