August 29, 2016

Akibat Penyusupan Hacker, Opera Imbau Pengguna Mengganti Password Layanan Sync-nya

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Akibat Penyusupan Hacker, Opera Imbau Pengguna Mengganti Password Layanan Sync-nya  

MOBITEKNO – Salah satu fitur Opera yang cukup bermanfaat bagi pengguna advanced browser Opera adalah Opera Sync. Dengan fitur ini, beragam data di browser, seperti bookmark, favorite website di Speed Dial, atau history, atau data lainnya bisa disinkronisasikan dengan mudah dan cepat di beragam perangkat (notebook, smatphone, atau tablet).

Namun, seperti banyak layanan cloud lainnya yang menyimpan data akun e-mail penggunanya, Opera Sync tidak luput risiko serangan dari pihak tertentu atau hacker dengan tujuan tertentu.

Berkaitan dengan Opera Sync, belum lama ini pihak Opera menghimbau penggunanya untuk segera melakukan reset password Opera Sync sehubungan dengan telah menyusupnya hacker ke layanan tersebut.

Sejauh ini pihak Opera masih melakukan investigasi lebih lanjut atas aksi hack tersebut. Namun, mengingat aksi hacker sudah sampai pada pengumpulan data, seperti login (username) dan password, Opera merasa perlu untuk melakukan imbauan kepada penggunya untuk me-reset password akun Sync-nya.

Lebih jauh, Opera juga menyatakan bahwa pengguna juga sebaiknya mengganti password pihak ketiga (third party password) yang terhubung dengan Opera Sync. Meski password sudah disimpan secara aman (encrypted dan hashed password) dalam sistem, menurut Opera langkah me-reset password Opera Sync dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang luas/buruk (precaution).

Serangan data Sync ini hanya berdampak ke pengguna browser Opera yang memakai layanan Sync. Jumlahnya ada sekitar 1,7 juta dari total pengguna browser Opera. Bagi pengguna browser Opera yang tidak mengandalkan (memakai) fitur Sync tidak akan terkena dampak serangan tersebut dan bisa terus menggunakan browser tersebut seperti sedia kala.

Terlepas dari ada kaitan atau tidak, Opera baru-baru ini telah menjual unit bisnis browser mobile dan desktop-nya ke konsorsium Tiongkok (Kunqi consortium), senilai US$ 600 juta. Kesepakatan menjual sebagian divisi ini terjadi setelah akuisisi seluruh bisnis Opera Software senilai US$ 1,2 miliar gagal karena tidak dapat memenuhi seluruh syarat yang dharus dipenuhi dalam proses akuisisi.

 

Tags: , , ,


COMMENTS