February 29, 2016

Sambut Ekonomi Digital, Indonesia E-commerce Summit & Expo Siap Digelar April 2016

Penulis: Desmal Andi
Sambut Ekonomi Digital, Indonesia E-commerce Summit & Expo Siap Digelar April 2016  

MOBITEKNO – Keberadaan belanja online semakin semakin lama semakin bertambah konsumennya. Dunia E-commerce menjadi pilihan baru bagi orang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dengan lebih mudah, cepat, dan tanpa batasan daerah.

Di Indonesia sendiri, awal tahun 2016 ini industri e-commerce memasuki babak baru setelah Pemerintah mengeluarkan peta jalan yang akan menjadi landasan pembangunan industri e-commerce ke depan. Peta jalan tersebut mencakup tujuh aspek strategis, yaitu logistik, pendanaan, perlindungan, konsumen, infrastruktur komunikasi, perpajakan, pengembangan SDM, serta cyber security.

Dengan adanya dukungan pemerintah serta semangat kerja keras dari berbagai elemen ekosistem ini, diharapkan industri e-commerce dapat membawa perubahan yang signifikan bagi ekonomi Indonesia, khususnya melalui sektor UKM. UKM memang menjadi faktor yang penting dalam industri e-commerce di Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 56 juta UKMM yang menjadi salah satu kontributor terbesar ekonomi dengan kontribusi sebesar 55,6% terhadap PDB nasional.

Dengan adanya hal-hal tadi dan melihat pergerakan industri e-commerce yang cukup cepat di Indonesia, Indonesia memberanikan diri untuk menyelenggarakan perhelatan e-commerce terbesar, yaitu Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE) yang akan diselenggarakan pada 27-29 April 2016 di ICE BSD tangerang. Acara yang mengangkat tema “The New Digital Energy of Asia” ini akan menampilkan 72 pembicara terkemuka dari Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA). Acara juga akan menghadirkan lebih dari 150 Eksibitor.

“Industri e-commere merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari untuk saat ini dan yang akan datang,” ujar Rudiantara, Menteri Kominfo Indonesia saat acara press conference persiapan IESE yang berlangsung di Jakarta, Senin, 29/2/2016.”E-commerce juga tidak hanya sekadar jual-beli. Dengan e-commerce, data kebiasaan dan kebutuhan masyarakat bisa dikumpulkan untuk kebutuhan belanja. Di sinilah fungsi pemerintah akan tampil untuk melindungi data pelanggan dalam bentuk pembuatan peraturan atau undang-undang perlindungan data.Pemerintah jelas mendukung industri e-commerce di Indonesia,” tambah Rudiantara.

“Industri e-commerce di Indonesia masih terbuka lebar. Saat ini, industri e-commerce ini masih memegang 1% dari keseluruhan pasar di Indonesia. Bandingkan dengan Tiongkok yang sudah mencapai 13% atau Inggris di daratan Eropa yang sudah mencapai 11%,” kata William Tanuwijaya,CEO Tokopedia dalam sambutannya di tempat yang sama. “Berbeda dengan negara lain, kekuatan e-commerce di Indonesia ada pada UKM. Sejumlah 58% dari GDP Indonesia berasal dari UKM,” tambah William.

Di seluruh dunia, industri e-coomerce memangg sedang berkembang pesat. Pada tahun 2012 saja, total penjualan e-commerce dunia mencapai US$ 1,058 triliun. Sementara pada tahun 2015, data dari eMarketer mencatat total penjualand ari e-commerce dunia mencapai US$ 1,771 triliun. Dengan demikian industri e-commerce terus bertumbuh. Bahkan, untuk tahun 2016 ini angkanya diprediksi akan meningkat hingga US$ 2,053 triliun.

Tags: , , , ,


COMMENTS