August 17, 2016

ZTE Hadirkan Teknologi NFV dan IoT Terbaru untuk Operator Telekomunikasi Indonesia

Penulis: Desmal Andi
ZTE Hadirkan Teknologi NFV dan IoT Terbaru untuk Operator Telekomunikasi Indonesia  

MOBITEKNO – Internet of Things kini semakin banyak digunakan dan diterapkan oleh banyak negara dan perusahaan untuk memudahkan dan membentuk peluang baru untuk bisnis di masa yang akan datang. Bertumbuhnya teknologi yang memanfaatkan IoT tentunya turut mengubah sistem yang digunakan oleh operator telekomunikasi, termasuk penggunaan solusi NFV. Oleh sebab itu, ZTE menawarkan teknologi IoT dan NFV terbaru untuk menjawab peluang di era baru ini sekaligus memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan.

Menurut ZTE, ada tiga hal penting dari penggunaan solusi ini untuk konsumsi mobile broadband. Perta,a, peningkatan konsumsi internet para individu secara mobile akan membuat pengguna internet mobile dapat mengambil alih para pengguna tetap menjadi pengguna utama internet.Kedua, peningkatan konsumsi intranet para perusahaan secara mobile akan membuat BYOD menjadi lebih populer seiring dengan peningkatan skala pengembangan LTE. Ketiga adalah berkembangnya komunikasi antar-individu (person to person) menjadi person to machine atau machine to machine semakin meningkatkan jumlah koneksi jaringan menjadi 50 sampai 10 miliar, dan mobile IoT menjadi kenyataan.

 “ZTE percaya bahwa kunci dari pengembangan jaringan telekomunikasi adalah mampu mengkonstruksikan lapisan jaringan secara horizontal, yang dapat mendukung kontrol yang terintegrasi dan manajemen yang selaras dengan memperkenalkan arsitektur Network Function Virtualization (NFV),” ujar Mo Li selaku Chief Architect ZTE CTO Group. “Virtualisasi jaringan akan membuat jaringan yang dimiliki operator menjadi lebih cekatan, lebih terpercaya dan efisien,” tambah Mo Li.

NFV merupakan bentuk migrasi peralatan telekomunikasi dari platform berdedikasi yang sudah ada menjadi server Commercial Off-The-Shelf(COTS). Jaringan telekomunikasi pada umumnya menggunakan perangkat keras dalam jumlah banyak, seperti router data jaringan, perangkat core network, dan server berperforma tinggi. Saat beberapa peralatan ini tidak berinteraksi dengan baik, hal ini akan menyebabkan penurunan signifikan dalam efisiensi performa, juga biaya konstruksi yang tinggi bagi para operator telekomunikasi. Hasilnya, beberapa perangkat keras ini tidak dapat digunakan dalam beberapa pelayanan yang berbeda. Dengan demikian para operator membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembangkan layanan yang baru. Lebih lagi, biaya operasional dan pemeliharaan akan meningkat dan menghamburkan energi dalam jumlah besar.

Tags: , , , ,


COMMENTS