MOBITEKNO – Samsung sudah merintis pengunaaan teknologi internal storage berbasis NAND flash memory terbaru, UFS 2.0, untuk menggantikan standar flash storage eMMC 5.x yang selama ini banyak digunakan di smartphone.
Produsen asal Korea itu bahkan sudah mengadopsi standar UFS 2.0 sejak merilis smartphone Galaxy S6 dan dilanjutkan pada seri terbaru, Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge. Selain Samsung, produsen LG, Lenovo, dan Xiaomi juga sudah memakai standar UFS 2.0 pada smartphone flagship-nya (LG G5, Xiaomi Mi 5, Moto Z/Z Force).
Setelah diterapkan untuk media internal storage smartphone, Samsung tidak berhenti sampai di situ saja. Standar UFS juga ‘diboyong’ Samsung ke media removable media (flash memory card) untuk menjadi pengganti MicroSD card yang selama ini sudah menjadi standar industri de-facto media removable pada smartphone, gadget, dan mobile device lainnya.
Apa yang menjadi keunggulan UFS card terbaru ini jiak dibandingkan MicroSD card? Menurut Samsung, UFS card berkapasitas 256 GB (tersedia juga dalam 32 GB, 64 GB, dan 128 GB), yang berbasis pada standar JEDEC Universal Flash Storage 1.0, dapat menawarkan kecepatan baca (sequential read) 530 MB/s dan kecepatan tulis (sequential write) 170 MB/s.
Sekadar diketahui, MicroSD card kelas atas (standar UHS), seperti Sandisk Extreme 256 GB menawarkan kecepatan baca (read speed) dan tulis (write speed) berturut-turut sekitar 100 MB/s dan 95 MB/s.
Dengan kecepatan tersebut, Samsung mengklaim kamera DSLR dengan UFS card 256 GB ini sanggup memotret 24 foto JPEG (large/extra fine) secara kontinyu (sekitar 1120 MB) hanya dalam waktu kurang dari 7 detik.
Samsung belum memastikan jadwal kehadiran UFS card ini di pasaran. Namun, kemungkinan, smartphone Samsung generasi mendatang mungkin akan dilengkapi dengan slot untuk UFS card terbaru tersebut. Akankah slot UFS card ini hadir pada Galaxy S8 atau Galaxy S9? Kita tunggu saja.
Tags: Galaxy S6, Galaxy S7, JEDEC Universal Flash Storage 1.0, LG G5, MicroSD card, Moto Z, Moto Z Force, UFS 2.0, UFS card, Xiaomi Mi 5
