March 3, 2016

Dampak Dua Alternatif Chipset, Galaxy S7 dan S7 Edge Urung Dukung Quick Charge 3.0

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Dampak Dua Alternatif Chipset, Galaxy S7 dan S7 Edge Urung Dukung Quick Charge 3.0  

MOBITEKNO – Smartphone flagship terbaru Samsung, Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge boleh saja memiliki baterai berkapasitas lebih besar dibandingkan pendahulunya (Galaxy S6, S6 Edge). Namun, baik Galaxy S7 dan S7 Edge masih absen mendukung teknologi charging cepat Qualcomm terbaru, Quick Charge 3.0.

Hal ini cukup disayangkan mengingat varian Galaxy S7/Edge dengan chip (SoC) Snapdragon 820 seharusnya dapat mendukung teknologi Quick Charge 3.0 sesuai spesifikasi yang disampaikan Qualcomm.

Seperti diketahui, Samsung menyediakan dua alternatif chipset untuk Galaxy S7/S7 Edge. Varian pertama dengan SoC Exynos 8890 (octa-core) dan varian kedua dengan SoC Snapdragon 820.

Varian Snapdragon 820 biasanya dijual untuk konsumen AS dan Amerika Utara karena dukungan luas multi-band-nya termasuk jaringan ‘lama’ CDMA. Adapun varian Exynos diperuntukkan bagi negara Eropa dan Asia yang umumnya telah mengadopsi jaringan GSM dan LTE.

Mengingat suatu mobile chipset modern kini bukan hanya terdiri dari CPU dan GPU, perbedaan antara S7/Edge varian Snapdragon 820 dan varian Exynos juga ‘merembet’ pada teknologi DSP, ISP, modem hingga aspek lainnya, termasuk teknologi charging.

Teknologi charging yang diimplementasikan Samsung pada Galaxy S7/Edge varian Exynos adalah Adaptive Fast Charging sebagai alternatif teknologi Quick Charge 2.0 dari Qualcomm.

Pengguna S7/Edge varian Snapdragon 820 tentu berharap bisa menikmati proses charging yang lebih cepat dibandingkan S7/Edge varian Exynos berhubung Snapdragon 820 secara teknis telah mendukung Quick Charge 3.0.

Sayangnya, Samsung memilih untuk tetap menggunakan standar Quick Charge 2.0 pada S7/Edge varian Snapdragon 820. Kuat dugaan, Samsung memilih tetap memakai Quick Charge 2.0 dengan alasan standarisasi. Dengan demikian tidak terjadi kesenjangan teknologi charging antara pengguna S7/Edge varian Exynos dan S7/Edge varian Snapdragon 820.

Standarisasi seperti ini bukanlah hal baru bagi Samsung. Produsen asal Korea Selatan ini sudah beberapa kali pernah menggunakan dua chipset berbeda untuk produk Galaxy-nya. Selain chipset, penggunaan dua jenis image sensor (sensor SONY dan Samsung) juga pernah dilakukan Samsung untuk smartphone Galaxy S6/Edge.

Berdasarkan data teknis Qualcomm, teknologi Quick Charge 2.0 (terisi 60% dalam 30 menit) bisa mempercepat proses charging hingga 75% dari proses charging konvensional/standar. Dengan Quick Charge 3.0 prosesnya dipercepat lagi hingga 4x dibandingkan proses charging standar (terisi 83% dalam 30 menit).

Dengan kata lain, proses charging Quick Charge 3.0 lebih efisien 30% dibandingkan Quick Charge 2.0. Absennya Quick Charge 3.0 ini mungkin tidak berarti banyak bagi pengguna yang lebih memprioritaskan aspek canggih lainnya yang diusung Galaxy S7/Edge.

Namun, bila kecepatan charging merupakan faktor penting dalam memilih smartphone, beberapa smartphone lain dengan Snapdragon 820 yang mendukung Qucik Charge 3.0, misalnya LG G5 atau Xiaomi Mi 5 mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda.

 

 

 

Tags: , , , , , , , ,


COMMENTS